25 radar bogor

Asep Wahyuwijaya Ajak Semua Pihak Memajukan UMKM Pasca Pandemi

PEDULI : Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya berdialog dengan para peserta Bazar Forum UMKM Kecamatan Cibinong putaran ke-7 di ITC Cibinong, Jum’at (17/9).

RADAR BOGOR – Tak dapat dimungkiri, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), menjadi sektor andalan perekonomian masyarakat.

“Pelaku usaha sektor informal adalah tulang punggung perekonomian masyarakat. Meski kegiatan usaha sektor informal ini tergolong kecil dan relatif tidak terorganisir dengan baik, namun sektor usaha ini memiliki peranan yang cukup signifikan dalam perekonomian bangsa,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya saat membuka Bazar Forum UMKM Kecamatan Cibinong putaran ke-7 di ITC Cibinong, Jum’at (17/9).

Legislator asal dapil Kabupaten Bogor itu mengapresiasi, pihak pengelola ITC Cibinong yang menyediakan tempat bagi pelaku UMKM agar bisa berjualan di dalam mall.

“Kolaborasi pihak swasta yang menggandeng pelaku usaha mikro seperti ini sangat penting dalam proses pemberdayaan mereka,” imbuh kang AW (sapaan akrab,red ).

Lebih lanjut ia mengatakan, semua pihak harus memahami peran para pelaku sektor informal dan UMKM terhadap produk domestik bruto di Indonesia yang konstribusinya hampir separuhnya jumlah serapan tenaga kerjanya justru jauh lebih besar dari tenaga kerja formal.

“Maka saya yakin pasti aparatur pemerintahan semacam Satpol PP pun kita tidak akan bertindak kasar kepada mereka,” tegas Wakil Ketua DPD Partai Demokrat jabar tersebut.

Ia mengungkapkan, satu hal yang penting untuk diketahui adalah sektor dan pelaku kegiatan informal biasanya tidak begitu sensitif terhadap goncangan ekonomj, bahkan pada saat krisis ekonomi hebat pada tahun 1998 tak goyah.

“Mereka bisa tetap bertahan di tengah berbagai badai krisis ekonomi. Namun, saat menghadapi wabah covid-19 terjadi dimana pemberlakuan PSBB serta PPKM pun diketatkan, mereka akhirnya terjungkal juga karena arus pergerakan warganya yang sangat dibatasi,” jelasnya.

Menurut kang AW, saat ini vaksinasi sudah massif dilakukan, kebiasaan baru dalam pelaksanaan prokesnya pun dijaga. “Saya kira pilihan kita untuk memaksimalkan upaya memberikan dorongan agar UMKM kembali bangkit sebagai ikhtiar awal pemulihan ekonomi pasca pandemi adalah salah satu pilihan yang tepat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat pabrik-pabrik banyak belum kembali buka, lalu banyak diantara para pekerja yang dirumahkan pun beralih menjadi pelaku usaha mikro dan kecil, maka selain apa yang telah dicontohkan oleh ITC Cibinong, pemerintah pun mestinya bisa memfasilitasi mereka, memberikan ruang usaha. “Syukur-syukur hingga memfasilitasinya agar mereka bisa berjualan dengan tertib. Jadi, jangan malah dikasari,” jelasnya.

Ia menegaskan, krisis Covid-19 yang bersumber sektor kesehatan tidak dapat ditawar lagi. “Jika tidak diintervensi pemerintah, Covid-19 berpotensi mematikan sektor informal dan menekan kehidupan pelakunya,” paparnya. (*/cr)