BOGOR-RADAR BOGOR, Komisi IV DPRD Kota Bogor mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar mengalokasikan anggaran sarana prasarana (sarpras) secara maksimal ditahun mendatang.
Hal itu dilakukan agar sekolah yang kondisinya rusak segera tertangani.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rifky Alaydrus mengatakan, kasus bangunan ambruk SDN Otista menjadi perhatian serius DPRD Kota Bogor. Agar tak terulang, pria yang kerap disapa Habib tersebut mendorong APBD tahun 2022 agar fokus untuk kegiatan sarpras khususnya perbaikan ruang kelas sekolah yang rusak.
“Tahun 2022 lebih konsen untuk sarpras, dua tahun lebih kan tidak diisi (sekolah) dan ini kan tidak ada energi positif. Sudah pasti akan lapuk dengan sendirinya,” kata Rifky saat meninjau lokasi SDN Otista, Jumat (17/9/2021).
“Fokus kita untuk mendorong penganggaran yang maksimal, kalaupun tahun depan ada pengurangan tentunya dimaksimalkan untuk anggaran,” sambungnya.
Politisi PAN itu mengungkapkan, Dinas Pendidikan (Disdik) mengajukan anggaran Rp50 miliar untuk kegiatan sarpras. Namun, karena keterbatasan kemampuan daerah karena pandemi Covid+19 anggaran tersebut berkurang.
Habib menilai, bangunan yang ambruk tersebut kondisinya memang sudah tidak layak dan memerlukan perbaikan.
“Bangunan sudah lama, terakhir pembangunan 2004. Informasinya sudah dianggarkan tahun 2022, tetapi karena bencana, faktor alam, (kejadian ini).diluar dugaan,” kata Habib.
Saat ini, Disdik Kota Bogor juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada kepala daerah. Kemudian, diusulkan anggaran perbaikan Bantuan Sosial tak Terduga (BSTT).
“Sebenarnya tahun 2020 pasti sudah dianggarkan oleh dinas, tapi karena refocusing tahun ini sada keterlambatan,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Anna Mariam Fadilah menyebut kejadian sekolah ambruk menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang lain jelang pembelajaran tatap muka (PTM).
“Karena dua tahun tidak dihuni, bangunan kosong, sehingga cepat rusak dan ini jadi alaram di DPRD maupun di dinas untuk mengecek bangunan sekolah yang lain,” kata Anna.
Pengecekan bangunan sekolah yang rawan ambruk, menurut Anna harus secepatnya dilakukan karena khawatir kejadian serupa bakal terulang kembali.
“Kita antisipasi dengan menganggarkan di tahun berikutnya. Insya Allah komisi 4 siap mengawal anggaran perbaikan, untuk sarpras SD dan SMP. Mudah-mudahan laporannya bisa cepat masuk, untuk segera (Dilakukan) renovasi,” ucapnya.
“Insya Allah kita tidak ingin kejadian ini terulang kembali untuk anak-anak kita, orang tua pastinya ingin kondisi yang aman untuk anaknya. Kami siap mendukung anggaran itu,” ungkapnya.
Politisi PKS tersebut juga mengaku prihatin karena sekolah tersebut berada di pusat kota, dan dekat dengan Istana Bogor.
“Karena tidak tersentuh, dan ini menjadi perhatian serius,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Disdik Hanafi mengaku terdapat tujuh sekolah SD yang mengakukan untuk mendapatkan perbaikan. Namun, dirinya tak membantah jika masih banyak sekolah yang memerlukan perbaikan.
“Tahun 2022 anggaran sarpras pengajuanya Rp50 miliar, tapi teranggarkan Rp30 miliar sekaligus anggaran kegiatan satu atap,” tukasnya.
Reporter: Dede
Editor: Rany