25 radar bogor

Bonus Produksi untuk Warga Sekitar PLTP Salak Naik Jadi 70 Persen, Sisanya Pemda

Ade Yasin
Ade Yasin sebelum tersangkut kasus BPK Jabar. Foto Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Bupati Bogor, Ade Yasin menaikkan porsi bonus produksi untuk warga di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak, Pamijahan.

“Komposisi bonus produksi zaman sebelum saya, 60 persen pemda sisanya masyarakat. Ini saya balik, 70 persen untuk masyarakat, 30 persen pemda. Tapi 30 persen itu sebetulnya turun juga ke desa,” kata Ade Yasin, kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

Ia menjelaskan, pihaknya telah menetapkan perubahan komposisi bonus produksi tersebut melalui Peraturan Bupati (Perbup) tahun 2021.

“Perbup tersebut mengatur bahwa 70 persen dialokasikan untuk desa yang merupakan wilayah kerja panas bumi dari Star Energy Geothermal Salak (SEGS) dalam bentuk bantuan keuangan. Kemudian 30 persen dialokasikan untuk pemerintah desa,” tegasnya.

Sementara itu, Manager PGPA Star Energy Geothermal Salak, Nungki Nur Sasongko, mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang mengubah komposisi bonus produksi lebih dominan untuk warga. Bahkan, dirinya meminta agar turut mengawasi alur distribusinya hingga ke desa-desa.

“Terima kasih ibu bupati. Harapannya bisa dibantu monitoring (alur distribusi bonus produksi),” katanya.

Selain itu, ia menambahkan SEGS tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi energi listrik menjadi 390 megawatt (MW). Pasalnya, dengan sumur panas bumi yang ada, SEGS baru mampu memproduksi listrik sebesar 377 MW.

“Pada era digital kebutuhan listrik akan meningkat. Makanya, untuk SEGS komitmen memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, juga untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.

Seperti diketahui, upaya peningkatan kapasitas produksi itu dilakukan dengan cara membangun Binary Geothermal Power Plant, yang pengerjaannya ditaksir memakan waktu 18 bulan dengan melibatkan masyarakat sekitar PLTP Salak.

Binary Geothermal Power Plant di Salak menggunakan teknologi brine heat recovery dengan cara mengoptimalkan produksi energi listrik dari panas yang masih ada didalam brine (air sisa dari proses produksi), sehingga energy panas yang ada didalam brine masih dapat dimanfaatkan. (abi)

Editor : Yosep