25 radar bogor

Ada Prestasi, Ada Apresiasi. Sebuah Refleksi Pada Hari Olahraga Nasional di Kota Bogor

Yudi Wahyudi
Yudi Wahyudi

BOGOR-RADAR BOGOR, Rasa aman terhadap masa depan adalah bagian dari indikator pencapaian prestasi.
dimana segala pencapaian prestasi yg diraih oleh para atlet tidak terlepas dari peran pelatih.

Teringat akan sebuah pernyataan dari Walikota Bogor dengan tegas menyatakan “Ada Prestasi, Ada Apresiasi.” Sebagai pelatih yang telah berkontribusi mengantarkan 16 medali emas untuk Kota Bogor pada ajang Poprda Jawa Barat 2014 (6 emas) dan Porda 2018 (10 emas), masih menanti janji pekerjaan yang hingga saat ini belum ada realisasi.

Rasa aman terhadap masa depan adalah salah satu indikator yang tidak terlepaskan dari upaya pencapaian dan peningkatan prestasi pada iklim olahraga prestasi saat ini.

Prestasi itu lahir dari sebuah proses yang berjenjang dan sistematis dengan segala daya dukung dalam pencapaiannya. Segala prestasi yang telah diraih oleh para atlet, tidak terlepas dari peran besar seorang pelatih dalam menjalankan program latihan. Prestasi yang diraih pun tidak sesaat dan instan, melainkan melalui proses pembinaan yang menuntut peran pelatih.

Sebagai pelatih Pelatcab Judo Kota Bogor yang telah berkontribusi dalam mengantarkan prestasi terbaik bagi Kota Hujan di berbagai event olahraga, baik single event maupun multi event di tingkat provinsi maupun nasional bahkan internasional.

Atlet-atlet asal Kota Bogor dapat berkontribusi prestasi yang berawal dari pembinaan oleh PJSI Kota Bogor yang tidak terlepas dari peran pelatih.

Selaku pelatih cabor Judo Kota Bogor, telah memberikan prestasi antara lain membawa Tim Judo Kota Bogor menjadi Juara umum Porda Jabar XIII/2018 dengan meraih 10 emas, 3 perak dan 7 perunggu. Kemudian meraih 6 emas, 3 perak dan 7 perunggu pada Porda Jabar XII/2014.

Ikut pula membawa tim judo pelajar Kota Bogor menjadi juara umum Popda Jabar 2014, 2016 dan 2018 dengan selalu meraih 6 medali emas.

Meloloskan atlet Kota Bogor pada PON sejak 2012, 2016 dan 2021.  Di mana atlet asal Kota Bogor selalu menyumbangkan medali emas, perak dan perunggu untuk Jabar.

Meloloskan atlet asal Kota Bogor pada SEA Games 2013, 2015,2017 dan 2019. Serta berkontribusi pada perolehan medali. Kemudian mengantarkan atlet asal Kota Bogor pada Asian Games 2018 dan berhasil meraih medali.

Ikut serta dalam meloloskan atlet pelajar Kota Bogor pada POPNAS 2011, 2013, 2015, 2017 dan 2019. Diantaranya bahkan ikut meraih medali.

Segala konstribusi tersebut, hasil dari proses pembinaan dan pelatih yang dijalankan dengan tetap menjaga fanatisme dan rasa bangga kepada Kota Bogor.

Teringat akan pernyataan Walikota Bogor tersebut, sebagai pelatih dengan kontribusi prestasi yang cukup baik sampai saat ini, sejak 2014 telah berkali-kali memasukkan lamaran pekerjaan ke BUMD Kota Bogor. Dan masih belum terealisasikan.

Akan tetapi sebagai guru honorer di salah satu sekolah swasta di kota Bogor, selalu bersemangat untuk selalu berkontribusi prestasi di tengah ketidakpastian terhadap rasa aman pada masa depan.

Kami menangih, karena kami dijanjikan pada 2015 dipanggil ke Balaikota belum ada realisasi. Kemudian 2017 kembali memasukkan lamaran pekerjaan dan belum juga ada realisasi.

Pada 2018 bahkan sampai Desember 2020 kembali memasukkan lamaran pekerjaan ke Walikota Bogor, dan hingga saat ini belum juga ada realisasi. Tujuh tahun bukan waktu yang sebentar dan perlu berapa tahun lagi menanti.

Sangat miris setiap tahun BUMD buka lowongan pekerjaan, tetapi belum juga memberikan apresiasi atas pencapaian prestasi. Bahkan ada peraih medali perunggu nomor beregu dengan sangat mudah untuk mendapatkan perhatian dan bisa dengan mudah diapresiasi.

Apakah dengan mempekerjakan salah satu pelatih terbaik Kota Bogor pada BUMD/PERUMDA di Kota Bogor bisa merugikan atau memang Pemerintah Kota Bogor memang kurang kepeduliannya bagi insan olahraga yang berprestasi.

Sampai tidak ada realisasipun tak akan pernah menyurutkan semangat kami untuk terus berkonstribusi prestasi menjaga tradisi juara untuk kebesaran dan kejayaan olahraga Kota Bogor. Dan cukuplah jadi sebuah renungan dan kenangan pahit dari janji sang kepala daerah. Janji tanpa realisasi, basa basi tebar mimpi harapan palsu penggugur malu.

Selamat Hari Olahraga Nasional
Olahraga Maju, Indonesia Jaya. (*)