25 radar bogor

Menteri Gus Halim Minta ASN Tidak Boleh Main-main

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meluncurkan program ASN BerAkhlak di lingkungan kementeriannya. (istimewa)
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meluncurkan program ASN BerAkhlak di lingkungan kementeriannya. (istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meluncurkan program ASN BerAkhlak di lingkungan kementeriannya. Kakak kandung Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar itu mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak main-main dalam bekerja.

Menteri yang biasa disapa Gus Halim itu menjelaskan, ASN tidak boleh main-main dengan tujuh nilai dasar (core value) yang tercermin dalam akronim BerAkhlak, terlebih kata Akhlak mengandung arti begitu substantif. Karena kata akhlak dalam Islam mempunyai arti sangat baik dan subtantif.

“Diharapkan para ASN mampu menerjemahkan kata Akhlak dalam pengertian Islam sekaligus penerjemahan akronim Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani rakyat,” ujar Gus Halim saat mencanangkan ASN Berakhlak dan kukuhkan Agen Perubahan di kantornya, Senin (6/9).

Gus Halim juga mengatakan, ASN BerAkhlak merupakan program transformasi ASN yang diluncurkan Presiden Jokowi untuk mempercepat reformasi birokrasi di tanah air. Karena dengan aparatur yang BerAkhlak diharapkan terjadi peningkatan layanan publik yang akuntabel dan kompeten.

“Saya bersyukur hari ini kita bisa meluncurkan ASN BerAkhlak di lingkungan Kemendes PDTT. Kami sangat mengharapkan dengan peluncuran ASN BerAkhlak ini maka layanan kita untuk percepatan pembangunan 74.961 desa di tanah air bisa ditingkatkan,” ujar Gus Halim sebagaiman dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.

Dia juga menegaskan, nilai-nilai ASN BerAkhlak harus menjadi ruh dan jiwa aparatur birokrasi di Kemendesa PDTT. Menurutnya ASN Kemendes PDTT harus terus berusaha meningkatkan layanan dan memberi kemanfaatan bagi sesama. Prinsip Sebaik-baik Manusia yang Memberi Manfaat kepada Manusia lain. Jika diimplementasikan maka hal ini sudah tuntas dilaksanakan terkait pelayanan.

“Akuntabel, semua hal yang kita lakukan harus Akuntabel karena disitulah intinya. Agen Perubahan pasti akan saya panggil untuk mengetahui apa yang telah, sedang dan yang akan dilakukan,” kata Halim Iskandar.

Soal Kompeten, Gus Halim juga menekankan, jika ASN Kemendes PDTT Kompeten yang tidak hanya bidang tugas tapi totalitas terkait Tugas dan Fungsi Kementerian. Pegawai harus mampu menjawab pertanyaan mengenai kerja-kerja yang menjadi tanggung jawab Kemendes PDTT. “Nilai Harmonis juga penting, apalagi kalau berada dalam lingkungan Kemendes PDTT yang miliki perbedaan seperti suku bangsa,” jelasnya.

Sementara soal definisi nilai loyal, lanjut Gus Halim, hal itu menekankan agar ASN itu harus tegak lurus dengan Pancasila dan UUD 1945. Tidak boleh lagi ada ASN yang memertanyakan Pancasila. Ia juga mengaku sepakat dengan cara Presiden Abdurrahman Wahid menangani ASN seperti itu.

“Suatu ketika Gus Dur dilaporkan jika ada ASN yang menolak hormat bendera Merah Putih. Meski pihak yang melaporkan dengan penuh semangat dan emosional, Gus Dur justru memberi jawaban yang santai namun menohok. Hadapi Orang yang tidak hormat bendera bingung. Bilang saja sama dia silakan segera pergi dari Indonesia,” kata Gus Halim menirukan pernyataan Gus Dur.

Jadi, jika tidak mau patuhi semua aturan terkait ASN seperti kepatuhan dan semangat NKRI maka jangan jadi ASN karena petuhi semua ketentuan dalam Undang-undang Kepegawaian harus dipatuhi.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin