25 radar bogor

Gagas Program Beasiswa Mahar, Karena Lari Nggak Cuma Kencang Saja

Asep 'Mahar' Gumilar Hidayat (kanan) bersama Adi Prasetyo sebelum melakukan virgin marathon Camat to Camat. (Instagram @maharrrrrrrun)
Asep ‘Mahar’ Gumilar Hidayat (kanan) bersama Adi Prasetyo sebelum melakukan virgin marathon Camat to Camat. (Instagram @maharrrrrrrun)

BOGOR-RADAR BOGOR, Adi Prasetyo tengah bersiap-siap di depan kantor Kecamatan Bogor Timur di Jalan Raya Pajajaran Nomor 16, Kota Bogor, Minggu (5/9) pagi.

Sedari subuh pukul 05.00 WIB ia datang untuk membuktikan kemampuannya berlari virgin marathon atau pelari yang pertama kali berlari puluhan kilometer sepanjang 42.195 km menuju kantor Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Target dari even ‘Camat to Camat’ ini pun tak main-main. Adi ditantang menyelesaikan jarak sejauh itu hanya dengan waktu 3 jam 22 menit saja.

Mengambil rute Jalan Pajajaran menuju KS Tubun, Adi ditemani tim dari Maharun Magic kemudian berbelok ke Jalan Sholeh Iskandar menuju ke arah Parung dengan finis di Pamulang.

Baru sampai di Parung, tepatnya di km 25 Adi menyerah karena mengalami gangguan pada kakinya. Meski sempat kecewa, Asep Gumilar Hidayat atau karib disapa Mahar tetap mengapresiasi perjuangannya. “Adi sudah berlatih bersama kami melalui program Beasiswa Mahar untuk berlari virgin marathon,” ujar Mahar kepada radarbogor.id, Minggu (5/9).

Mahar menjelaskan, beasiswa yang digagasnya bertujuan mencetak para pelari marathon yang memiliki ilmu dasar tentang berlari. Sebab, lari bukan hanya sekedar bisa melaju cepat saja.

Ia menceritakan awal mula mengadakan Beasiswa Mahar tersebut. “Banyak yang DM saya di Instagram bertanya bagaimana cara berlari dengan kencang tapi nggak mudah lelah. Karena saya bukan pelatih, ya menjelaskannya berdasarkan pengalaman saja,” terangnya.

Atas saran dari beberapa rekannya, Mahar kemudian mencetuskan program tersebut pada 2020 lalu. Bermodalkan dana pribadi, ia mencari para pelari pemula yang ingin belajar berlari dengan baik dan benar. Dari puluhan calon peserta yang melamar, hanya dipilih tiga saja. Itu pun berasal dari luar daerah. “Padahal saya berharap ada runner Kota Bogor yang ikut dalam program beasiswa jilid pertama,” ungkap Mahar.

Hal itu menuai sukses. Mahar pun kembali membuka pendaftaran program untuk edisi kedua. Namun hanya khusus bagi pelari Kota Bogor. “Saya punya alasan tersendiri. Kota Bogor punya program ‘Bogor Berlari’. Banyak jalur khusus untuk pelari. Tapi hanya segelintir yang tahu berlari dengan benar,” tegasnya.

Adi pun dipilih dari puluhan orang untuk mendapatkan Beasiswa Mahar tersebut. Dia berlatih selama tiga bulan di bawah bimbingan mantan pelari nasional, Fery Junaedi.

Fery juga sempat menjadi asisten pelatih cabor atletik Indonesia pada SEA Games 2011 lalu.

“Saya nggak kasih uang. Hanya bantu mencarikan segala kebutuhan Adi untuk melakukan virgin marathon melalui endorse. Dia juga digembleng oleh pelatih saya,” jelas peraih rekor MURI untuk marathon live di Instagram pada 2019 lalu.

“Beasiswa Mahar akan rutin dilanjutkan tiap tahun. Tapi nggak pakai uang pribadi lagi, saya akan cari sponsor yang mau membantu karena program ini bertujuan memunculkan pelari marathon Kota Bogor,” tukasnya. (rur)