25 radar bogor

Akibat Serangan di Kabul, Belasan Tentara AS Tewas

Asap mengepul di dekat Bandara Kabul akibat serangan bom bunuh diri pada Kamis (26/8) (WSIL)
Asap mengepul di dekat Bandara Kabul akibat serangan bom bunuh diri pada Kamis (26/8) (WSIL)

RADAR BOGOR-Pasukan Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan, bersiap menghadapi lebih banyak serangan dari ISIS. Itu dilakukan sambil menyelesaikan misi evakuasi para warga AS dan Afghanistan.

AS marah setelah belasan tentaranya tewas dalam serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Kabul pada Kamis (26/8). Dilaporkan setidaknya 13 tentara AS tewas dalam insiden berdarah tersebut.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah personel AS yang tewas kemungkinan akan bertambah lagi. Hal itu karena belasan lainnya terluka dalam serangan itu.

Baca JugaHaru dan Bahagia Seorang Pejuang Nakes yang Mendapatkan Hadiah Utama dari Ichitan WhatsApp-an

Sementara itu, militer AS mengatakan bahwa, selain 13 tentara tewas, ada 18 orang lainnya yang terluka. Mereka tengah dievakuasi dengan pesawat angkut militer C-17 yang memiliki fasilitas bedah.

Serangan pada Kamis (26/8) menandai pertama kalinya korban berjatuhan di pihak militer AS di Afghanistan sejak Februari 2020. Dan, itu merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan Amerika di negara itu dalam satu dekade.

Setidaknya dua ledakan menghantam kerumunan orang, yang memadati gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai. Mereka adalah warga yang berusaha meninggalkan Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan hampir dua minggu lalu.

Baca Juga: Mentan SYL: Pertanian adalah Kekuatan Masa Depan Indonesia

Kepadatan di Bandara Kabul masih berlangsung menjelang tenggat 31 Agustus 2021 Presiden AS Joe Biden menarik pasukan Amerika setelah berada di negara itu selama dua dekade.

Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengatakan bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri menargetkan para penerjemah dan orang-orang yang bekerja sama dengan tentara Amerika.

Sementara itu, Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat militer AS, mengatakan dalam acara jumpa pers bahwa ledakan itu diikuti dengan baku tembak. McKenzie mengatakan ancaman dari ISIS tetap ada di samping aliran ancaman aktif lainnya.

“Kami yakin keinginan mereka adalah terus melakukan serangan dan kami perkirakan serangan-serangan itu akan terus berlangsung, dan kami sedang melakukan segala upaya untuk bersiap-siap,” kata McKenzi.

McKenzie menambahkan bahwa potensi serangan di masa depan dapat mencakup roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil. McKenzie mengatakan dia tidak melihat apa pun yang akan meyakinkannya bahwa pasukan Taliban telah membiarkan serangan itu terjadi.

Para pejabat AS mengatakan satu bom diledakkan di dekat Gerbang Biara Bandara dan yang lainnya dekat dengan Hotel Baron. McKenzie mengatakan bahwa pasukan AS akan mengejar para pelaku serangan pada Kamis (26/8).

Pejabat kesehatan Afghanistan mengatakan 60 warga sipil tewas, tetapi tidak jelas apakah itu adalah hitungan lengkap. Video yang diunggah beberapa wartawan Afghanistan memperlihatkan puluhan mayat dan korban luka-luka berserakan di sekitar kanal di pinggir Bandara.

Serangan pada Kamis (26/8) itu terjadi setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mendesak warga Afghanistan untuk meninggalkan daerah sekitar Bandara karena muncul ancaman ISIS. Kedutaan Besar AS di Kabul sehari sebelumnya telah menyarankan warga Amerika agar jangan pergi ke Bandara.

Kedubes AS juga mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang Bandara harus segera menjauh dari daerah itu, dengan alasan ada ancaman keamanan yang tidak teridentifikasi.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin