RADAR BOGOR – Penduduk Amerika Serikat (AS) kini tak perlu ragu lagi untuk menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS telah memberikan persetujuan penuh penggunaan vaksin jenis RNA tersebut untuk penduduk 16 tahun ke atas.
Untuk anak-anak usia 12-15 tahun, penggunaannya tetap dalam status darurat. Vaksin yang dipasarkan dengan merek Comirnaty itu adalah yang pertama menerima persetujuan penuh FDA.
Keputusan FDA itu didasarkan pada data terbaru dari uji klinis yang melibatkan lebih dari 40.000 orang. Hasilnya, vaksin Pfizer-BioNTech 91 persen efektif mencegah Covid-19. ’’Vaksin Pfizer memenuhi standar tinggi untuk keamanan, efektivitas, dan kualitas produksi,’’ ujar Komisaris FDA Janet Woodcock seperti dikutip CNBC.
FDA juga melacak data dari 12 ribu penerima vaksin selama 6 bulan dari masing-masing seri vaksin yang dikeluarkan. Efek samping yang kerap dilaporkan pasca menggunakan Pfizer-BioNTech terbilang ringan.
Yaitu termasuk rasa sakit dan bengkak di tempat yang disuntik, sakit kepala serta demam.
Risiko tertinggi yaitu pada anak laki-laki berusia 12 hingga 17 tahun tapi sebagian besar individu pulih. Hanya beberapa yang memerlukan perawatan intensif.
Saat ini sekitar 52 persen populasi di AS sudah divaksin lengkap. Namun kerja otoritas kesehatan masih terhambat pada warga yang menolak divaksin. Pengakuan dari FDA tersebut mendorong mandat vaksinasi di berbagai lini. Salah satunya oleh Presiden AS Joe Biden.
’’Hari ini saya menyerukan pada lebih banyak perusahaan di sektor swasta untuk memberlakukan persyaratan vaksin,’’ terang Biden seperti dikutip Agence France-Presse. Menurutnya itu akan membuat jutaan orang lainnya mau divaksin.
Tak lama setelah pengumuman FDA dan pidato Biden, militer AS menyatakan akan memerintahkan anggotanya untuk divaksin. Sejumlah perusahaan swasta dan perguruan tinggi bakal mengikuti.
Kota New York akan mewajibkan semua staf di departemen pendidikan untuk menerima setidaknya satu dosis vaksin pada 27 September nanti. Mereka tidak memberikan opsi uji covid-19 berkala. Opsi tersebut kerap dipakai penduduk untuk menghindari vaksin.
Pengakuan FDA pada Pfizer-BioNTech itu disambut baik banyak pihak. Salah satunya Direktur Scripps Research Translational Institute Eric Topol. Dia meyakini puluhan juta penduduk AS akan divaksin sebagai hasil dari perintah vaksin yang baru keluar di berbagai lini.
AS tengah menghadapi gelombang penularan baru akibat varian Delta. Sekitar 80 ribu penduduk dirawat karena Covid-19 dan lebih dari 700 orang meninggal setiap harinya.
Negara bagian yang terdampak paling buruk adalah Florida, Alabama, Mississippi dan Louisiana. (sha/bay)
