25 radar bogor

Komplotan Emak-emak Lakukan Aksi Terlarang, Begini Modusnya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan AK positif mengkonsumsi sabu-sabu. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan AK positif mengkonsumsi sabu-sabu. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Polda Metro Jaya menangkap sindikat komplotan emak-emak pencopet. Mereka biasa beraksi di tempat keramaian seperti mal, pasar dan sejenisnya. Tempat tersebut dianggap lebih mudah untuk melancarkan aksi kejahatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pelaku biasanya beroperasi dengan berpura-pura sebagai pengunjung biasa. Mereka juga kerap memakai baju muslim agar tidak dicurigai.

“Berlagaknya sama kayak pengunjung lain biasanya. Pakai jilbab juga pakai pakaian muslim,” kata Yusri kepada wartawan, Jumat (20/8).

Ketiga emak-emak yang ditangkap memiliki peran berbeda-beda. YR, 44, sebagai ketua kelompok yang mengatur jalannya operasi, termasuk memilih target. Dua lainnya berperan sebagai eksekutor.

Adapun uang hasil kejahatan ini mereka bagi rata untuk kehidupan sehari-hari. Kelompok ini dalam beraksi kerap berganti-ganti wilayah. Mulai dari Karawang, Jakarta, hingga terakhir di Tangerang Selatan.

Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap sindikat pencopet. Kali ini, sindikat ini dijalankan oleh sekelompok emak-emak. Tak main-main, mereka sudah berhasil beraksi lebih dari 50 kali.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, YR, 44, diketahui sebagai otak dari sindikar ini. Dia dibantu oleh 2 emak-emak lainnya berinisial WM (33) dan RH (43). “Ini semuanya pelaku emak-emak yang sudah berkeluarga,” kata Yusri kepada wartawan, Jumat (20/8).

Aksi para emak-emak juga dibantu oleh RJ, 36, yang berstatus sebagai suami YR. RJ bertugas sebagai joki pengantar para emak-emak ke lokasi pencopetan. Barang hasil curia mereka selanjutnya dijual kepada penadah berinisial SS, 34. “Keterangan awal mereka mengaku sejak tiga tahun lalu sudah 50 kali lebih mencopet di tempat keramaian,” jelas Yusri.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin