25 radar bogor

Diklaim Menurun, Kasus Stunting Jadi ‘PR’ Pemkab Bogor

Ade Yasin
Ade Yasin sebelum tersangkut kasus BPK Jabar. Foto Hendi/Radar Bogor
Bupati Bogor, Ade Yasin. Foto Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Permasalahan stunting atau gagal tumbuh yang terjadi pada anak, menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Pemkab Bogor. Bahkan untuk angka presentasinya mencapai 12,69 persen.

“Saat ini ada 12,69 persen stunting jumlah ini sebetulnya menurun, tapi saya ingin terus menekan angka itu setidaknya hingga 10 persen,” kata Ade Yasin dalam peluncuran program Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara virtual, Jumat (20/8).

Dia mengaku pihaknya berkomitmen penuh menurunkan angka stunting tersebut. Bahkan, hal itu telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan menjadi bagian dari program Karsa Bogor Sehat dengan indikator Bogor Bebas Stunting (Gobest).

“Kami telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mewajibkan pemerintah desa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan dan penanganan di wilayahnya,” cetusnya.

Seperti diketahui, pada tahun 2019 angka stunting mencapai 188.966 jiwa yang merupakan hasil dari riset kesehatan dasar yang digunakan sebagai lokus stunting.

Saat itu jumlah stunting tersebut berada di 10 desa di delapan kecamatan yang terjangkit stunting. Diantaranya Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya, Desa Banyuresmi Kecamatan Cigudeg, Desa Cibeubeur Dua Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibatok Dua Kecamatan Cibungbulang, Desa Cimande dan Pasir Buncir Kecamatan Caringin, Desa Sukatani Kecamatan Sukaraja, Desa Leuwikaret Kecamatan Klapanunggal dan Desa Pabuaran Kecamatan Sukamakmur. (Abi)

Editor: Rany