25 radar bogor

Jokowi: Kita Mesti bersikap Terbuka dan Saling Bahu-Membahu !

Fahmy Alaydroes menyoroti soal pereturan menteri
Fahmy Alaydroes menyoroti soal pereturan menteri
Dr. Fahmy Alaydroes, MM, MEd, anggota Komisi X DPR-RI Fraksi PKS

Presiden Jokowi menutup pidato kenegaraannya yang disampaikan pada tanggal 16 Agustus 2021 dengan kata-kata yang bijak, : “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, yang menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi. Indonesia  Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan.

Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa”.

Seperti biasanya, ucapan pak Jokowi selalu bernuansa demokratis, bijak dan mencerminkan sikap seorang pemimpin yang negarawan. Tentu saja, kita semua berharap kali ini ucapan tersebut dapat dibuktikan dalam dunia nyata, bukan hanya sekedar ‘lip service’.

Sikap terbuka dan siap berubah mesti dibuktikan secara kongkrit. Pak Jokowi mesti bersikap legowo dengan berbagai masukan dan kritik, meskipun pahit sekalipun.

Bahkan, akan lebih elegan bila para pakar, pengamat, bahkan lawan-lawan politik yang kerap memberikan kritik diundang untuk bertemu dan secara langsung menyampaikan usulan dan kritik mereka.

Bila ini dilakukan, tentu saja akan menjadikan pak Jokowi menjadi Presiden yang akan dihormati, dan sekaligus mendapat masukan-masukan yang berharga dan luar biasa untuk dijadikan bahan dan pertimbangan dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan.

Sikap bahu membahu dan saling bergandengan tangan merupakan keniscayaan untuk menghadapi berbagai problematika bangsa, terlebih dalam suasana pandemi yang sangat memberatkan ini. Pak Jokowi mesti mau dan legowo untuk merangkul berbagai pihak elemen bangsa dan negara.

Pak Jokowi mesti menertibkan pihak-pihak penyelenggara negara dan orang-orang di sekitar Istana yang seringkali melakukan langkah dan cara yang cenderung membuat gaduh, memecah belah dan bertindak diskriminatif (tidak adil).

Pak Jokowi sebaiknya merangkul dan mengajak Kerjasama berbagai pihak, terutama dari kalangan pimpinan dan tokoh-tokoh ormas keagamaan dan kebangsaan demi dan untuk bersama mencari dan menemukan solusi atas berbagai permasalahan bangsa.

Indonesia akan menjadi Tangguh dan terus Tumbuh bila Pak Jokowi melaksanakan apa yang diucapkan, dan Indonesia akan menjadi luluh dan rapuh bila semua yang disampaikan pak Jokowi hanya berupa ‘lip service’ belaka. Dirgahayu Indonesia !

Dr. Fahmy Alaydroes, MM, MEd.

Anggota DPR RI-Fraksi PKS