25 radar bogor

Pemerintah dan Asosiasi Sepakat Prioritaskan Pandemi Sebelum Umrah

Jamaah umrah sedang tawaf di Masjidil Haram (BANDAR AL DANDANI/AFP)
Jamaah umrah sedang tawaf di Masjidil Haram (BANDAR AL DANDANI/AFP)
Ilustrasi-Umroh
Jamaah umrah sedang tawaf di Masjidillaharam (BANDAR AL DANDANI/AFP)

RADAR BOGOR, Pemerintah Arab Saudi diinformasikan akan membuka penyelenggaraan ibadah umrah 1443 H pada Agustus ini.

Adapun, Pemerintah Indonesia dan asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sepakat untuk mempriotaskan penanganan Covid-19 terlebih dahulu.

“Pemerintah dan asosiasi PPIU bersepakat untuk lebih memprioritaskan penanganan Covid-19 di dalam negeri sambil menunggu regulasi teknis penyelenggaraan ibadah umrah secara resmi dari Arab Saudi,” tegas Plt Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi di Jakarta, Minggu (1/8).

Pihaknya juga telah menggelar pertemuan daring dengan Kemenlu, Kemenhub, Kemenkes, Kemenpar, Polri, KJRI Jeddah, serta lembaga negara yang terkait lainnya untuk mendiskusikan penyelenggaraan umrah di masa pandemi dengan asosiasi PPIU. Hadir, perwakilan dari Amphuri, Himpuh, Asphurindo, Kesthuri, Sapuhi, Gaphura, Ampuh, dan Asphuri.

“Pertemuan ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam menyikapi masalah penyelenggaraan umrah di masa pandemi yang berkembang luas di masyarakat dan media sosial,” jelas dia.

Dikatakan bahwa upaya diplomasi, lobi dan komunikasi terkait penyelenggaraan umrah terus dilakukan oleh pemerintah, baik Kemenag maupun Kemenlu. Terbaru, Kemenag juga telah bertemu Dubes Saudi di Jakarta untuk membahas persoalan ini.

“Namun, saat ini semua negara memang sedang konsentrasi dalam penanganan pandemi, termasuk Indonesia dan Saudi. Dubes Saudi juga mengatakan bahwa pihaknya masih memantau perkembangan Covid,” ujarnya.

“Penanganan pandemi adalah hulunya, bagaimana kita berupaya menurunkan kasus Covid-19. Untuk itu, disiplin prokes 5M dan vaksinasi menjadi kunci,” sambungnya.

Pertemuan ini, lanjut Khoirizi, juga menyepakati tentang pentingnya penyempurnaan SOP penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi. Penyempurnaan dilakukan pada sejumlah aspek, termasuk skema vaksinasi, karantina, PCR, pemberangkatan satu pintu, pengaturan keberangkatan.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali pun menilai penyelenggaraan umrah di masa pandemi cukup berat, baik secara teknis, persiapan, maupun kesiapan di lapangan. Saat ini, sejumlah negara antara lain Pakistan dan India juga sedang memikirkan ulang terkait rencana penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

“Lebih baik kita fokus ke penanganan Covid-19 terlebih dahulu,” tegasnya.

Editor: Rany P Sinaga