25 radar bogor

Gelar Safety Riding, Penggiat Motor Trail IMI Kabupaten Bogor Jejaki Mou dengan Disaster Academi

Gelar Safety Riding, Penggiat Motor Trail IMI Kabupaten Bogor Jejaki Mou dengan Disaster Academi
Gelar Safety Riding, Penggiat Motor Trail
IMI Kabupaten Bogor Jejaki Mou dengan Disaster Academi

BOGOR-RADAR BOGOR, Berawal dari kehadiran Disaster Academy (DA), sebagai salah satu lembaga yang concern pada migitasi kebencanaan atau pengurangan resiko bencana dan pertolongan pertama pada kecelakaan, melalui program-programnya yang bersinergi dengan beragam komuniitas, termasuk yang pada Minggu (1/8) dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Bogor.

Pada kesempatan ini, DA dan IMI menggelar workshop tolongan pertama pada kecelakaan terhadap para penggiat motor Trail di kawasan Bogor Selatan.

“Program ini tentunya sangat penting diberikan pada penggiat motor Trail, karene sangat rentan dengan kecelakaan yang beragam ketika mengarugi jalur yang tidak biasa,” ujar Dudi Mulyadi selaku Sekretaris IMI Kabupaten Bogor.

Hal senada juga diungkapkan Unang Rusnadi sebagai Ketua Disaster Academny sebagai pengagas acara yang mengambil tema “Semua Bisa Menjadi Penolong” yang digelar di D’Hary Garasi Café CIcurug ini.

“Pada dasarnya semua penggiat motor trail tahun mengenai dinamika dan konsekuensi dari olahraga ini, tetapi secara detail mungkin belum paham ketika teman sesamanya mengalami kecelakaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Unang mengatakan, jika sebagai penggiat motor trail, sangat banyak resiko yang mengintai, dari mulai lecet, patah tulang, kehabisa nafas hingga nyawa yang melayang karena medan yang tidak bias di prediksi.

“Oleh karena itu kami membekali para penggiat motor trail ini dari hal-hal yang sangat mendasar,” ujarnya.

Sementara itu, Hari Priatna selaku pemateri membeberkan meteri mengenai Ris Management dan antisipai pertolongan dalam kegiatan motor Trail.

Hingga bermacam mitigasi bencana dari mulai yang terendah seperti luka tergores, patah tulang, pendarahan, kecapekan hingga pingsan.

“Banyak sekali yang harus diperhatikan, terutama sar darin kondisi tubuh ketika akan melaksanakan aktivitas  agar tidak memaksakan karena medannya berat,” ujarnya.

Pada riders sebenarnya sudah faham walopun terkadang kurang prepare hingga minimnya alat medis yang dibawa ketika akan melakukan aktivitas ini, termasuk cara penanganan hal yang tidak dinginkan ketika di area hutan dan lainnya.

“Pada raider biasanya paham mengenai mesin motortnya ketika terjadi kendalam tetapi ketika ada salah satu temannya ada yang terkendala, biasanya mereka bingung untuk mengambil tindakan medis yang tepat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Oka selaku penggiat motor trail senior dan ketua Liars Club menambahkan, bahwa pada dasarnya para penggiat hobi motor trail ini sering mengindahkan hal-hal detail tersebut.

Walaupun sebenernya mereha paham mengenai pentingnya alat P3K dan penangananya.

“Makanya saya harapkan seluruh penggiat mtoro ttrail juga melengkapi dirinya dengan pengetahuan ini,” ujarnya.

Editor: Rany P Sinaga