25 radar bogor

Tingginya Permintaan, Stok Oksigen di Kecamatan Bogor Utara Mulai Menipis

Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Kantor Kecamatan Bogor Utara untuk melihat secara langsung proses distribusi oksigen, Kamis (29/7/2021). Foto Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Kantor Kecamatan Bogor Utara untuk melihat secara langsung proses distribusi oksigen, Kamis (29/7/2021). Foto Humas Pemkot Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Stok tabung oksigen di wilayah mulai menipis seiring tingginya permintaan masyarakat yang membutuhkan. Salah satunya seperti yang dialami Kecamatan Bogor Utara yang hanya menyisakan satu stok tabung oksigen.

Camat Bogor Utara, Marse Hendra Saputra mengatakan, stok tabung oksigen yang dimilikinya saat ini mulai menipis. Dari lima tabung oksigen yang masing-masing berukuran 6 meter kubik, per Kamis (29/7) hanya tersisa satu buah.

“Dari 5 tabung oksigen, sudah 4 tabung habis dibagikan kepada warga. Kita sudah mulai salurkan sejak Selasa (27/7),” kata Marse, Jumat (30/7/2021).

Menurutnya, stok oksigen yang dimilikinya cepat habis lantaran permintaan warga Isoman yang mengisi ulang cukup banyak. Apalagi, per Kamis (29/7), total ada 723 warga yang tengah menjalani Isoman di kediaman masing-masing.

Sedangkan untuk memastikan keselamatan warga yang tengah membutuhkan oksigen, dirinya memastikan pelayanan tabung oksigen dapat diakses 24 jam. “Kita juga beroperasi 24 jam untuk pengisian ulang oksigen ini. Ada petugas yang piket,” ucap dia.

Menurutnya, oksigen ini diperuntukan bagi pasien Isoman yang berdomisili di wilayah Kecamatan Bogor Utara. Disinggung apakah ketersediaan oksigen mencukupi bagi warga, Marse tak mampu memastikannya.

Namun, selama kebutuhannya tidak banyak, ia meyakini ketersediaan oksigen ini bisa mencukupi kebutuhan pasien Isoman. “Kalau melihat jumlah mulai turun di Rumah Sakit, terus kebutuhan oksigen turun terus (buat RS), Insya Allah aman,” imbuhnya.

“Selama ini kita juga tetap memberikan pelayanan bagi warga yang membutuhkan isi ulang lebih dari satu kali perharinya. Selama kapasitasnya ada, kita layani,” lanjut dia.

Termasuk, dilanjutkan Marse, untuk warga yang tidak memiliki tabung, pihaknya akan semaksimal mungkin mencarikan solusi bagi mereka.

“Biasanya kalau ada warga yang positif dan membutuhkan tabung oksigen itu mereka melaporkan ke puskesmas dan puskesmas akan meminjamkan. Kalau tidak ada, pemerintah akan mencari pinjaman,” bebernya.

Dalam kesempatan ini, Marse mengakui jika usulan menyediakan oksigen di setiap kecamatan merupakan usulan pribadinya. Tujuannya, untuk mempermudah pelayanan bagi warga yang membutuhkan, khususnya pasien Isoman.

“Belakangan ini warga kesulitan mengisi oksigen di depot isi ulang, belum lagi bukanya (depot) tidak menentu, dari situlah kita carikan formulanya dan jadilah seperti ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, kondisi ketersediaan oksigen di Kota Bogor masih cukup mengkhawatirkan. Kota Bogor pun menyiasati hal itu dengan menyiapkan tabung oksigen di tiap kecamatan untuk warga yang menjalani perawatan di rumah.

Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Kantor Kecamatan Bogor Utara untuk melihat secara langsung proses distribusi oksigen tersebut. Tiap kecamatan disiapkan 5 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik setiap harinya. Warga bisa mengisi tabung-tabung kecil miliknya secara gratis selama persediaan masih ada.

“Jadi masih harus diantisipasi kebutuhan warga yang sedang isoman. Kita ingin menekan semaksimal mungkin angka kematian warga yang Isoman. Jangan sampai warga meninggal karena tidak dapat oksigen,” ungkap Bima Arya di Balaikota Bogor, Kamis (29/7).

“Bagi warga Kota Bogor yang sangat membutuhkan oksigen untuk keluarganya yang sedang Isoman, silahkan menghubungi Kantor Kecamatan. Saat ini di setiap Kantor Kecamatan tersedia tabung Oksigen besar yang bisa dikonversi menjadi tabung kecil,” tukasnya.(ded)