25 radar bogor

Alhamdulillah, Tren Kasus Kematian Isoman di Kota Bogor Menurun

Ketua Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan
Ketua Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan. Foto: Dede/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Tren kasus kematian warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) menurun. Angka harian kematian rata-rata satu hingga tiga kasus setiap harinya, kondisi ini relatif menurun ketimbang periode sebelumnya yang tembus 11 orang setiap harinya.

Ketua Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan mengatakan, tren kasus pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isoIsoman di rumah mulai turun.

Menurutnya, jumlah pasien Isoman meninggal dunia di rumah yang sempat menyentuh angka belasan perhari, kini hanya berada di angka satuan.

“Kalau liat dari awal waktu tinggi-tingginya itu sampai 10 hingga 11 kasus perhari, sekarang hanya 1 hingga 3 kasus saja,” kata Rino kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).

Dijelaskannya, tercatat sejak Minggu hingga Rabu (4-28/7), pihaknya sudah menangani sebanyak 106 pasien. Diharapkan, kasus pasien Isoman meninggal di rumah tidak ada lagi. “Hari ini belum ada dan semoga tidak ada lagi (kasus pasien Isoman meninggal),” kata Rino.

Soal ketersediaan peti jenazah, saat ini jumlahnya terhitung aman. Karena, baru-baru ini pihaknya mendapatkan bantuan dari para dermawan, jika ditotal ketersediaan peti jenazah yang ada di pihaknya saat ini mencapai 300 buah.

“Jadi ketersediaan peti cukup untuk stok, kan kita juga punya anggaran, pada saat peti ini kurang dan habis, kita juga sudah menyiapkan anggaran,” imbuh ucap pria yang menjabat sebagai Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor itu.

“Insya Allah (dalam waktu sekat) saya izin kepimpinan untuk didistribusikan ke rumah sakit, jadi peti jenazah ini tidak hanya (di simpan) di posko saja,” sambung dia.

Untuk yang hendak memanfaatkan layanan pemulasaran, dibeberkan Rino, nanti warga tinggal melaporkan kepada aparatur wilayah, dalam hal ini RT/RW. Nanti, mereka akan meneruskan laporan itu ke Puskesmas terdekat.

“Jadi Puskesmas nanti yang memastikan bahwa korban benar meninggal dunia karena Covid-19 atau tidak,” beber dia.

“Kalau benar nanti Puskesmas akan mendata secara komplit seperti data diri korban lalu melaporkannya ke kami,” lanjutnya.

Setelah itu, ditambahkan Rino, pihaknya akan melakukan follow up dengan cara menurunkan tim ke rumah duka. “Di rumah duka nanti kita langsung lakukan pemulasaran terhadap korban serta koordinasi dengan PDD tempat pemakaman untuk menyiapkan lahan,” kata Rino.

“Semuanya gratis dan tidak di pungut biaya. (Tugas) Kita melakukan pemulasaran hingga membawa jenazah ke pemakaman, nanti dari pihak TPU yang memakamkan,” ucapnya.

Bagi warga yang membutuhkan dapat menghubungi nomor hotline (whatsapp) 0811-1173-165 yang aktif 24 jam. (ded)

Editor: Alpin