25 radar bogor

Menjaga Peluang All Indonesian Final

TANGGUH : Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi andalan Indonesia. (pbsi)

RADAR BOGOR – Masih perempat final. Masih dua tahap lagi sebelum puncak. Tapi, kalau catatan pertemuan bisa dijadikan pegangan, Indonesia boleh berharap terjadinya all Indonesian final di ganda putra Olimpiade Tokyo 2020.

Sebab, berdasar hasil drawing tadi malam, dua ganda andalan Merah Putih bakal bertemu lawan-lawan yang secara rekaman head-to-head lebih inferior di babak delapan besar besok.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo ditantang Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Pasangan Malaysia itu kalah terus dalam tujuh kali duel melawan Minions, julukan Marcus/Kevin.

Sementara itu, duet M. Ahsan/Hendra Setiawan bertemu ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Berdasar hasil pertemuan sebelumnya, Daddies –sebutan Ahsan/Hendra– menang lima kali dari tujuh kali duel.

Minions dan Daddies sama-sama lolos sebagai juara grup. Dan, sebagai unggulan pertama dan kedua, mereka tak akan bertemu kecuali di final.

Jika bisa mengalahkan Kamura/Sonoda, Daddies bakal bertemu pemenang duel Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) versus Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang). Rekor pertemuan juga masih memihak Daddies atas dua pasangan tersebut.

Tapi, sekali lagi, itu baru perhitungan ”di atas kertas”. Dalam realitasnya, semua lawan di level setinggi Olimpiade, apalagi di fase gugur, berat.

”Di perempat final dan seterusnya lawan makin berat. Jadi, tidak boleh lengah,” kata Ahsan dalam pesan yang diterima Jawa Pos melalui rilis dari PBSI.

Pada pertandingan fase grup terakhir kemarin, Marcus/Kevin kalah oleh Lee Yang/Wang Chi-Lin dengan rubber game 18-21, 21-15, 17-21 dalam tempo 51 menit. Meski begitu, Marcus/Kevin tetap menjadi juara grup.

Mereka ”dibantu” Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Pasangan India itu berhasil mengalahkan ganda Britania Raya Ben Lane/Sean Vendy 21-17, 21-19.

Marcus/Kevin tetap juara grup karena memiliki keunggulan selisih game 5-2. Sedangkan Lee/Wang 5-3.

Meski anak buahnya kalah, pelatih Herry Iman Pierngadi tidak khawatir. Dia sudah memprediksi bahwa pertemuan dengan ganda putra nomor satu Taiwan itu akan ketat.

Sebab, mereka tampil sangat dominan dalam turnamen awal tahun. Lee/Wang berhasil menyapu bersih dua gelar Asian Leg dan World Tour Finals 2020.

”Secara permainan di game kedua dan ketiga, sudah nemu polanya. Hanya, balik lagi tadi kurang in saja mainnya. Ada waktu untuk evaluasi dan latihan lagi sebelum ke perempat final,” kata Herry I.P. dalam keterangan resminya kemarin.

Sementara itu, Ahsan/Hendra kemarin memetik kemenangan atas pasangan Korea Selatan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae 21-12, 19-21, 21-18.

Dalam laga penentuan itu, sebenarnya Ahsan/Hendra hanya membutuhkan satu set untuk lolos dari fase grup.

Ahsan mengungkapkan, setelah set pertama selesai, mereka lebih lega.

Pada set berikutnya, mereka bermain lebih tenang. ”Kami bisa ambil set pertama dan ke sananya lebih lepas. Penting sekali memenangi pertandingan ini,” kata Ahsan.

Di ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga lolos sebagai juara grup. Dalam laga kemarin, untuk kali pertama setelah delapan pertemuan, mereka bisa mengalahkan ganda putri nomor satu dunia asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, 24-22, 13-21, 21-8.

Pada perempat final yang juga berlangsung besok, Greys/Apri akan melawan duet Tiongkok Du Yue/Li Yinhui. Tantangan yang cukup berat mengingat mereka memiliki head-to-head 3-3.

”Kami tidak terlalu memikirkan itu (juara grup). Kami hanya ingin lolos ke perempat final dan bisa mengeluarkan 100 persen kemampuan kami tadi,” ujar Greys. (gil/c19/ttg)