25 radar bogor

Kapolresta Bogor Kota Borong Dagangan Pedagang Sayur

Kapolres secara spontan memborong seluruh dagangan milik pedagang sayur yang sedang melintas di depan DPRD Kota Bogor. Dede/Radar Bogor
Kapolres secara spontan memborong seluruh dagangan milik pedagang sayur yang sedang melintas di depan DPRD Kota Bogor. Dede/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Was Muhidin menjadi salah satu warga yang paling beruntung. Pedagang sayur yang tengah melintas di depan gedung DPRD Kota Bogor itu mendapatkan rezeki nomplok dari Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

Kapolres secara spontan memborong seluruh dagangan milik pedagang sayur yang sedang melintas. Kejadian tersebut bermula ketika Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Suaatyo Purnomo Condro sedang memantau razia vaksinasi oleh Satgas Covid-19 kepada pengendara di Jalan Pemuda Kota Bogor.

Saat melakukan razia vaksin Covid-19, disaat bersamaan penjual sayur melintas. Ketika itu Susatyo pun mengajak penjual sayur untuk menjalani vaksinasi. Karena seperti diketahui pekerjaan penjual sayur memiliki resiko terpapar Covid-19 karena sering bertemu banyak orang diberbagai tempat.

Meski awalnya ragu, namun pedagang sayur mau menjalani vaksin. Secara spontan, Kapolresta Bogor Kota pun mengatakan akan memborong seluruh dagangannya. “Nanti selesai vaksinasi saya beli semua sayurannya ya pak,” ujar Susatyo.

Kemudian penjual sayuritu pun mengikuti vaksinasi. Diawali dari pendaftaran kemudian mengisi formulir registrasi selanjutnya mengikutinya screening dan menjalankan vaksinasi.

Setelah mengikuti vaksinasi tukang sayur tersebut kembali ke gerobaknya. Kemudian Kapolresta pun menghampiri pedagang sayur tersebut

“Sudah divaksin pak,? Alhamdulillah sehat sehat terus ya, nanti aja keluarganya tetangganya untuk ikut divaksin biar sehat,” katanya.

Setelah itu Susatyo pun menanyakan harga sayuran itu. “Berapa ini semuanya,” ujarnya.

Tukang sayur menjawab Rp 500 ribu karena sayuran yang tersedia hanya tinggal beberapa saja. Namun Kapolresta Bogor Kota Menawarkan uang sejumlah Rp 1,5juta. “Satu juta lima ratus cukup ya, tetap sehat ya pak jaga protokol kesehatan,” kata Susatyo.

Mendapat rezeki nomplok mata Muhidin pun berkaca-kaca. Ia pun tak harus berkeliling hingga sore agar dagangannya habis.

“Iya alhamdulillah biasanya jam 2, jam tiga baru pulang itu juga enggak habis semua, tapi ini setengah hari sudah habis,” kata Muhidin sambil membungkus daganganga.(ded)