JAKARTA-RADAR BOGOR, Secara dramatis, tim panahan campuran Indonesia berhasil lolos ke fase eliminasi Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park. Tim Indonesia terdiri atas Diananda Choirunisa dan Riau Ega Agatha Salsabila.
Tim Indonesia berada di posisi ke-15 dari 29 tim. Hanya 16 tim saja yang berhak melaju ke babak gugur. Pada fase 16 besar besok (24/7), Indonesia akan berhadapan dengan unggulan kedua Amerika Serikat.
Keberhasilan ini dipastikan oleh catatan poin Ega yang mencapai 666 dalam penentuan ranking individual putra. Sementara itu, Diananda meraup angka 631. Jadi, secara total, Indonesia mengumpulkan poin 1.297.
Indonesia sejatinya memiliki poin yang sama dengan Bangladesh. Namun, Merah Putih berhak berada di atas karena menciptakan tembakan bernilai 10 lebih banyak yakni 52 dibandingkan 47 milik Bangladesh.
Dengan hasil ini, Indonesia menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang mampu melaju ke babak 16 besar. Dua tim Asia Tenggara lain yang ikut dalam kompetisi yakni Malaysia dan Vietnam gagal lolos ke fase knockout.
Khusus untuk Ega, angka 666 merupakan catatan poin tertingginya pada musim ini. Pemanah nomor satu Indonesia tersebut memang tampil solid dan berhasil menembus ranking ke-15 pada kategori individual.
Tim putra Indonesia juga mendapatkan hasil lumayan pada penentuan peringkat hari ini. Tim yang terdiri atas Ega, Arif Dwi Pangestu (655), dan Alviyanto Prastyadi (658) berhasil menembus posisi ketujuh dari 12 tim.
Pada kategori putra, pemanah Korea Selatan Kim Je-deok menempati ranking pertama dengan skor 688. Sementara itu, andalan Amerika Serikat Bradley Ellison berada di posisi kedua dengan poin 682. Andalan Korsel lainnya Oh Jin-hyek finis ketiga (681).
Sementara itu pada kategori beregu putra ranking satu sampai tiga ditempati oleh tim Korsel, Belanda, dan Tiongkok.
Di sisi lain, pemanah putri nomor satu Indonesia Diananda Choirunisa akan melawan Maja Jager asal Denmark pada babak 32 besar. Diananda menempati posisi ke-40 dengan skor 631 poin dalam penentuan peringkat perorangan putri.
Angin yang terus berubah, membuat Diananda kesulitan membaca arah angin dan melakukan koreksi. Alhasil, dia belum bisa tampil maksimal. Namun Diananda bersyukur bisa menyelesaikan kompetisi dengan cukup baik.
“Alhamdulillah, meskipun ada satu-dua kesalahan. Saya juga sempat melakukan kesalahan koreksi dan ada anak panah yang sobek juga. Semoga di babak berikutnya saya bisa semakin masuk dalam penampilan terbaik saya,” kata Diananda dalam siaran pers dari KOI.
Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin
