25 radar bogor

Alhamdulillah, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Barat Menurun

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memimpin rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat secara virtual, Senin (17/5/2021).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memimpin rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat secara virtual, Senin (17/5/2021).

BANDUNG-RADAR BOGOR, Pemprov Jawa Barat menyatakan, angka kasus kematian akibat Covid-19 sudah menurun. Pada 11 Juli jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di wilayah Jawa Barat mencapai 269 orang. Namun, pada 21 Juli jumlahnya sudah turun menjadi 80-an orang atau sekitar 1,4 persen dari total kasus Covid-19 aktif.

”Fatality rate atau angka kematian akibat Covid-19 di Jabar 1,41 persen. Puncaknya pada 11 Juli ada 269 laporan, kemarin (21/7) jadi 80-an. Dua hari lalu di angka 70-an,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Kota Bandung, Kamis (22/7). ”Mayoritas komorbidnya hipertensi, diabetes, dan jantung,” tambah Ridwan Kamil.

Gubernur meminta bantuan obat-obatan dari kementerian kesehatan untuk menekan kasus kematian penderita Covid-19. ”Mohon dibantu Kemenkes, treatment atau obat-obatannya untuk tiga penyakit itu,” ujar Ridwan Kamil.

Gubernur juga mengemukakan, tingkat kematian pasien Covid-19 berhubungan dengan cakupan vaksinasi. Angka kasus kematian penderita Covid-19 di Kota Bandung dan Kota Cirebon tergolong rendah karena cakupan vaksinasinya sudah tinggi.

”Kesimpulannya, dengan vaksinasi yang maksimal ternyata tingkat kematian juga rendah, di bawah satu persen,” tutur Ridwan Kamil.

Di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah seperti Kota Banjar, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut, angka kasus kematian pasien Covid-19 tergolong tinggi. Pemprov akan fokus meningkatkan vaksinasi di daerah itu.

”Kata Pak Menkes bulan depan jutaan dosis (vaksin) akan dikirim ke Jabar, itu akan meng-cover daerah yang rendah vaksinasinya,” papar Ridwan Kamil.

Menurut gubernur, pemerintah terus berupaya menekan angka kasus kematian akibat Covid-19 hingga nihil. Pemprov menyediakan layanan konsultasi dari jarak jauh dan bantuan obat gratis bagi penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk menurunkan angka fatalitas akibat Covid-19.

Layanan telekonsultasi sudah menjangkau 40.000 pasien yang menjalani isolasi mandiri. ”Mayoritas sudah bisa tertangani, apalagi didukung bantuan obat dari pusat,” ucap Gubernur Ridwan Kamil.

Untuk masalah penyediaan oksigen bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri, menurut dia, saat ini sudah teratasi. ”70 persen oksigen kami alokasikan untuk rumah sakit dan 30 persen untuk yang isoman,” kata Ridwan Kamil.

Gubernur menjelaskan, setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tingkat keterisian tempat tidur pasien (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Barat juga menurun.

BOR rumah sempat mencapai 90,69 persen pada 4 Juli. Menurut data pemprov sudah turun menjadi 77,04 persen pada 20 Juli. ”Laporan kemarin 77,04 persen atau turun 13 persen,” tutur Ridwan Kamil.

Dia menambahkan, BOR rumah sakit di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), masih di atas 80 persen, berbanding lurus dengan angka kasus Covid-19. Sedangkan di wilayah Priangan Timur yang mencakup wilayah Ciamis, Garut, dan Tasikmalaya, BOR rumah sakit rata-rata sudah di angka 50 persen.

”Setelah kita cek per wilayah itu masih tinggi di Bodebek 80-an persen, tapi di daerah Priangan Timur rata-rata sudah 50 persen, jadi kami akan beri perhatian terhadap zona Bodebek,” terang Gubernur Ridwan Kamil.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin