25 radar bogor

Vietnam Lockdown Ho Chi Minh

VATSYAYANA AFP/File
VATSYAYANA AFP/File

RADAR BOGOR, Pemerintah Vietnam memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) di Kota Ho Chi Minh selama dua pekan mulai hari ini, Jumat (9/7), akibat lonjakan kasus infeksi virus corona (Covid-19).

Kota pusat ekonomi di Vietnam itu sebelumnya menerapkan pembatasan mobilitas penduduk selama dua bulan. Namun, akibat lonjakan infeksi Covid-19 yang terus meningkat, Vietnam memperketat memutuskan menerapkan lockdown.

Sejauh ini, Ho Chi Minh mencatat lebih dari 9.400 kasus Covid-19.

Sebelum gelombang baru Covid-19 muncul pada akhir April, Vietnam memiliki total 3.000 kasus corona.

Pemerintah Vietnam tak menggunakan istilah lockdown, tetapi menyebut kebijakan itu sebagai “perintah isolasi sosial.”

Dikutip AFP, selama lockdown, penduduk Kota Ho Chi Minh dilarang berkumpul dalam kelompok di ruang terbuka. Warga kota hanya boleh berkerumun maksimal dua orang.

Sebanyak 9 juta penduduk Ho Chi Minh hanya diperkenankan pergi untuk membeli kebutuhan dasar dan jika dalam keadaan darurat.

Kepolisian setempat mendirikan pos-pos patroli di perbatasan kota. Hanya warga dengan hasil tes negatif Covid-19 yang boleh bepergian keluar masuk Ho Chi Minh.

Selain Ho Chi Minh, Vietnam juga memperketat pembatasan kedatangan luar negeri. Maskapai penerbangan hanya boleh membawa maksimal 1.700 penumpang per hari ke Ibu Kota Hanoi.

“Kota kami yang sibuk menjadi sangat sepi,” kata Tran Phuong, seorang warga Saigo.

“Saya cemas langkah-langkah ketat ini tidak dapat membantu karena virus sekarang menyebar cepat ke seluruh masyarakat,” paparnya menambahkan.

Vietnam pernah dipuji sebagai salah satu negara, terutama di Asia Tenggara, yang berhasil meredam gelombang awal pandemi corona dengan pelacakan kontak dan karantina yang ketat.

Vietnam berpenduduk hampir 100 juta orang. Sejauh ini, Vietnam menyuntikkan empat juta dosis vaksin Covid-19.

Saat ini, Vietnam tengah berupaya mengembangkan vaksin mandiri meski mengimpor jutaan dosis vaksin dari luar negeri.

Editor: Rany P Sinaga
Sumber: CNN