25 radar bogor

Mentor YESS Dilatih Hasilkan Pengusaha Muda Pertanian Jabar

RADAR BOGOR – Politeknik Pembangunan Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS Program) di Jawa Barat.

Untuk menumbuhkan generasi milenial pertanian di Tatar Sunda ini, para DPM (Duta Petani Milenial) atau DPA (Duta Petani Andalan) dilatih menjadi mentor.

“Mentor dalam program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (Yess Program) menjadi bagian penting dalam menciptakan pengusaha muda pertanian. Tak hanya mengubah mindset milenial bertani, tetapi juga menjadi figur-figur yang dapat menjadi contoh sekaligus agen perubahan bagi pemuda pemudi di pedesaan agar mau dan tertarik untuk berusaha di sektor pertanian,” ungkap Project Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Ir. Nazaruddin kepada Tabloid Sinar Tani belum lama ini.

Mentor dalam Program YESS ini memiliki tugas yang krusial, mulai dari pendampingan kepada penerima manfaat program YESS dalam menyusun rencana usaha, memberikan pendampingan kepada penerima manfaat Program YESS dalam mengembangkan dan melaksanakan usaha yang dilakukan, hingga memberikan arahan kepada penerima manfaat Program YESS dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan krusial dalam proses pengembangan usaha.

Termasuk, membimbing penerima manfaat Program YESS dalam mengatasi kendala yang muncul selama proses, memantau capaian target penerima manfaat Program YESS, memberikan dukungan kepada penerima manfaat Program YESS untuk memanfaatkan seluruh potensi sumberdaya, hingga memberikan inspirasi bagi penerima manfaat Program YESS dalam melakukan inovasi-inovasi yang diperlukan,

Dalam YESS Program, Polbangtan Bogor memiliki wilayah kerja menciptakan generasi milenial pengusaha pertanian di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Tasikmalaya.

Nazaruddin menambahkan, untuk dalam meningkatkan keterampilan dan kesiapan kerja bagi pemuda tani tersebut, pihaknya melakukan pelatihan secara berjenjang. Didahului pelatihan master trainer, training of trainer untuk hingga pelatihan untuk calon peserta YESS itu sendiri.

Mengingat mentor yang perannya strategis, Polbangtan Bogor pun menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Mentor di Sentul, Bogor. Pembekalan mentoring ini diikuti oleh 25 orang Mentor yang terdiri dari Kabupaten Cianjur (8 orang), Kabupaten Subang (5 orang), Kabupaten Sukabumi (7 orang), dan Kabupaten Tasikmalaya (5 orang).

Mentor dalam Program YESS ini merupakan DPM (Duta Petani Milenial) atau DPA (Duta Petani Andalan) yang memang berdomisili di lokasi YESS Program Jawa Barat dan tentu saja memiliki spesifikasi usaha pertanian.

“Setiap calon mentor melingkupi wilayah kerja mentoring minimal 3 kecamatan. Paling penting, calon mentor juga bukan ASN maupun pegawai yang dapat gaji dari pemerintah. Bahkan mentor juga tidak boleh bertugas ganda di Program YESS,” tambahnya.

Diungkapkan Nazaruddin, calon mentor tersebut dilatih agar memiliki kemampuan mentoring kepada peserta YESS sesuai dengan praktik bisnis. Termasuk, memberikan pemahaman kepada mentor sebagai insan pembentuk pengusaha muda pertanian dari Program YESS.

Sementara itu, Direktur Polbangtan Bogor, Dr. Detia Tri Yunandar S.P., M.Si mengatakan bahwa YESS Program menjadi bagian program pencetakan milenial muda pertanian yang paling kuat karena secara tidak langsung memberikan modal kepada sasaran, tapi lebih kepada perubahan mindset, motivasi berusaha sampai akses permodalan dan pasar.

Karenanya, kegiatan YESS ini dari awal sampai akhir dikawal oleh mentor seperti pelaku usaha sukses yang bisa menjadi offtaker sekaligus mampu memperluas jejaring usaha dan kemitraan.

Tak hanya memberikan inspirasi bisnis kepada calon pengusaha muda pertanian di daerah, narasumber dari Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi Institut Pertanian Bogor (LKST-IPB), Tarmidi mengatakan mentor bertugas mendampingi dan bagaimana mengajak CPCL untuk berdiskusi langsung tentang pengalaman usaha mentor. “Keberhasilan dalam pendampingan dilapangan yaitu ketika mentor dapat memberikan solusi real kepada mentee (peserta/pelajar),” ungkapnya.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melalui pendidikan vokasi, Kementan berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya generasi milenial.

“Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” jelasnya.

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegasnya. (adv)

Pewarta: Ardianinda Wisda
Sumber: YESS Polbangtan Bogor