RADAR BOGOR – Tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bogor semakin berkurang. Total sebanyak 336 nakes terpapar Covid-19.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pun merincikan, nakes yang paling banyak terpapar di RS Marzoeki Mahdi. Sisanya, di RS lain dan fasilitas kesehatan (faskes) Kota Bogor.
Hal itu membuat Pemkot Bogor harus mengambil kebijakan lebih cepat. Pasalnya, kondisi itu semakin mengkhawatirkan di tengah situasi keterisian tempat tidur RS yang juga semakin menipis. Sementara, penambahan tempat tidur juga butuh nakes.
“Ketika nakes terpapar, proses konversi (tempat tidur di rumah sakit) juga ikut terpengaruh,” tandasnya, Minggu (27/6).
Angka itu, kata Bima, bisa terus bertambah melihat situasi yang terjadi di Kota Bogor saat ini.
Vaksinasi yang saat ini digenjot, juga bisa terhambat dengan semakin berkurangnya nakes dalam melayani masyarakat menghadapi pandemi.
“Arusnya (terpapar nakes) terus bertambah. Kalau tidak ada langkah-langkah strategis lagi, maka RS bisa lumpuh,” sebutnya.
Oleh karena itu, Pemkot Bogor tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memberlakukan pembatasan lebih ketat, sebagaimana awal pandemi dulu.
Ia mengaku, tidak bisa mengambil kebijakan itu secara sepihak di Kota Bogor, lantaran kewenangan utama ada di pusat.
Setidaknya, tambah Bima, kebijakan pembatasan secara ketat itu diterapkan untuk wilayah regional yang memang dengan tingkat kedaruratan yang tinggi. Misalnya, Jabodetabek. (mam/c)
