25 radar bogor

Kasus Covid-19 Terus Naik, Pemkot Bogor Keluarkam Empat Kebijakan

Bima Arya saat menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Pendopo VI, Baranangsiang Indah, Rabu (23/6/2021). Dede/Radar Bogor
Walikota Bogor, Bima Arya saat menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Pendopo VI, Baranangsiang Indah, Rabu (23/6/2021). Dede/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengeluarkan empat kebijakan sebagai upaya penanganan kasus Covid-19 di Kota Bogor yang terus melonjak.

Kebijakan itu buah dari rapat yang dipimpin langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya yang membahas langkah-langkah penanganan Covid-19.

Diketahui saat ini Kota Bogor mengalami peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 230 pasien dan menjadi angka tertinggi selama Pandemi Covid-19.

“Kemarin Kota Bogor mencatatkan angka 230 penambahan kasus positif, ini angka tertinggi selama masa pandemi, sebelumnya di Februari lalu angkanya 187,” ujar Bima Arya usai menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Pendopo VI, Baranangsiang Indah, Rabu (23/6/2021).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 ini mengatakan, dari 230 kasus 155 diantaranya merupakan kluster keluarga dan sisanya kluster perjalanan luar kota. Kluster keluarga ini sebagian besar terpapar dari tempat kerja.

Hal yang juga sangat mengkhawatirkan tercatat keterisian tempat tidur di rumah sakit di angka 78 persen. Meski belum mencapai 100 persen, realitanya susah sekali mencari tempat tidur di rumah sakit Kota Bogor. “Ini yang menjadi atensi kita semua dan langkah darurat akan dilakukan di kondisi dan situasi tidak biasa ini,” imbuhnya.

Wali Kota menerangkan, langkah pertama yang dilakukan yakni meminta semua rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi minimal 30 persen. Beberapa rumah sakit sudah bergerak menambah kapasitas, namun masih ada rumah sakit lain yang belum dan ini harus terus dimonitor.

Kedua, lanjut Bima Arya, Pemkot Bogor sedang proses menambah pusat isolasi. Saat ini sudah ada di BKPP Ciawi dan kabar baik pula di BNN Lido bisa kembali menjadi tempat isolasi. Namun diakuinya ini tetap belum cukup, sehingga perlu menambah tempat isolasi lagi di wilayah agar warga yang isolasi mandiri di rumah tetap diperhatikan.

“Kalau pusat isolasi sudah banyak, nantinya orang tanpa gejala akan dibawa ke pusat isolasi agar di rumah sakit difokuskan saja untuk gejala sedang dan berat, yang tanpa gejala diarahkan di pusat isolasi, sementara gejala ringan bisa isolasi di rumah,” katanya.

“Karena kalau semua diarahkan ke rumah sakit tanpa kita pilah-pilah kondisinya rumah sakit akan kebobolan,” jelasnya.

Bima Arya pun meminta puskesmas memastikan stok suplai obat-obatan dan vitamin yang diperlukan mencukupi, RT RW dan lurah berkoordinasi membantu distribusi logistik bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri. Dan terakhir ia menegaskan kepada camat, lurah untuk mengawasi warga dari luar kota.

“Warga Kota Bogor yang dari luar kota wajib tes swab antigen. Diumumkan, dibuat edaran agar semua yang keluar kota dan kembali, melapor ke RT RW, tes antigen dan isolasi di rumah selama lima hari,” pungkasnya.(ded)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Alpin