25 radar bogor

Waduh, Virus Corona Varian Delta Cenderung Menular ke Anak-anak

ilustrasi
ilustrasi

RADAR BOGOR, Para orang tua harus ekstra hati-hati, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) virus corona varian Delta dari India punya kecenderungan lebih menular ke anak-anak.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Plt Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwo, dalam dialog di kanal YouTube Kemkominfo, Rabu, 23 Juni 2021.

Ia mengatakan kecenderungan menular ke anak-anak ini didapati dari beberapa rumah sakit.

“Di berapa rumah sakit kami melihat umur di bawah 18 tahun, di bawah 10 tahun sudah ada yang kena. Itu saja pengamatan kami melihat varian baru ini berbeda dengan varian sebelumnya yang dari Wuhan,” ujar Maxi.

Maxi menambahkan semua varian virus corona gejalanya sama namun varian Delta memang lebih cepat menular.

“Kalau perbedaan yang kami amati sama ya, gejala-gejala klinisnya itu sama. Kalau soal paparan, sama semua, karena semua virus kan itu melalui droplet aja. Jadi orang berpapasan nggak usah pilih varian baru, memang semua virus corona seperti itu. Hanya memang cara penularannya cepat Delta, eksponensial seperti di India. Kita juga sudah coba Kudus cepat banget. Kemudian di DKI,” katanya.

Ia mengatakan lonjakan jumlah kasus corona di Kudus hampir semua kasus adalah varian Delta. Di DKI Jakarta, kata Maxi, varian Delta sudah menyebar.

Ia melanjutkan, Kemenkes akan terus mengamati peningkatan kasus yang naik secara signifikan di daerah. Dia mengatakan akan dilakukan tes whole genome sequencing.

“Jadi kami setiap ada peningkatan kasus di setiap daerah yang cukup tajam, langsung sampel yang memenuhi syarat genome sequencing yang virolog di bawah 30 itu kita bisa periksa varian baru. Ada 14 laboratorium yang ditunjuk untuk memeriksa varian baru di Indonesia ini,” katanya.

Maxi juga mengatakan virus corona bisa menyerang semua umur, seperti halnya deman berdarah.

“Virus ini tipenya ini bisa menyerang untuk semua umur kalau dilihat dan itu bisa terjadi. Seperti dulu varian deman berdarah, kalau dilihat varian awal hanya untuk pada anak-anak, sesudah berkembang beberapa tahun kena pada orang dewasa. Jadi sifat virus itu setiap ada varian itu ada spesifikasinya,” tuturnya.

Ia menambahkan angka kematian dari varian Delta ini terbilang rendah. Namun dia meminta agar tak senang dulu karena penularannya yang begitu cepat menambah beban bagi fasilitas kesehatan.

“Tapi yang perlu dicatat, bukan meringankan, bukan membuat kita senang, memang cepat penularannya, tapi case fatality rate-nya, angka kematiannya, belum terbukti sangat ganas. Jadi angka kematiannya rendah. Tetapi kalau nanti banyak orang kena dan harus gejala ringan sampai sedang, itu dibawa ke rumah sakit, nggak ada rumah sakit, terbatas tempat tidurnya habis, ruang ICU-nya habis, ya seperti India oksigennya habis itu berarti angka kematiannya banyak. Jadi banyak orang kena, jadi banyak juga yang akan meninggal kalau itu fasilitas kesehatan kita nggak cukup lagi,” katanya.

Editor: Rany P Sinaga
Sumber: Kureta