25 radar bogor

Pemkot Tambah 1.100 Tempat Tidur Pasien Covid-19

RS-lapangan
Salah satu ruangan perawatan di RS Lapangan Wisma Atlet GOR Pajajaran Kota Bogor. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR
RS-lapangan
Salah satu ruangan perawatan di RS Lapangan Wisma Atlet GOR Pajajaran Kota Bogor. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menambah kapasitas tempat tidur di 21 rumah sakit rujukan. Hingga akhir Juni, pemerintah menargetkan penambahan 1.000 tempat tidur.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, rasio ketersediaan tempat tidur di Kota Bogor bagi pasien covid-19 atau bed occupancy rate mencapai 77,3 persen.

Angka itu, di atas standar WHO 60 persen, sehingga Retno mengaku jika Kota Bogor sudah dalam kategori waspada.

“Batasan BOR itu 60 persen, kalo 70 persen itu warning (peringatan,red), kira-kira kasus kita tambah terus kita harus tambah kapasitas tempat tidur,” kata Retno, Rabu (23/6/2021).

Retno mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi keterisian pasien covid-19 yakni dengan melakukan konversi 30 persen tempat tidur di RS rujukan untuk dijadikan tempat tidur pasien covid-19.

Bila situasi terus berkembang, konversi tempat tidur bisa menjadi 50 persen khusus pasien Covid-19.

Retno menjelaskan, saat ini ketersedian tempat tidur 858 unit. Target bila seluruh rumah sakit 30% persen, ketersedian tempat tidur di Kota Bogor lebih dari 1.000 unit di akhir Juni.

“Targetnya akhir Juni seluruh RS itu sudah mempunyai ruang isolasi minimal 30% dari jumlah tempat tidurnya, kita punya 1.100 tempat tidur. (bila) Juli angkanya naik lagi, minimal bisa 35 persen jadi naik bertahap sesuai kebutuhan,” latanya.

Langkah kedua, yakni menambah rumah pusat isolasi dan saat ini Pemkot hanya mempunyai satu di BPKP Ciawi dengan kapasitas 100 tempat tidur.

Retno menjelaskan, pemkot tengah mengajukan empat balai pelatihan milik kementerian untuk dijadikan pusat isolasi.

“Bila balai latihan itu bisa dipinjam, kita bisa mempunyai tambahan sekitar 250 tempat tidur. Selain BPKP, yang sudah hampir penuh,” kata Retno.

Retno menambahkan, antisipasi kapasitas tempat tidur terus dilakukan. Ia pun melihat, tren angka Covid-19 Kota Bogor masih akan terjadi lantaran kasus di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang masih relatif tinggi.

Reporter: Dede
Editor: Rany P Sinaga