25 radar bogor

Kemenkes Perintahkan Tak Semua Penderita Dirawat di Rumah Sakit

Ruang perawatan RS Rujukan Covid-19 Kota Bogor mulai kosong.

RADAR BOGOR – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sudah melaporkan kondisi di rumah sakit saat ini kepada Presiden Joko Widodo.

Peningkatan kasus seperti yang sekarang, menurutnya sudah pernah dialami pada Januari lalu. Sehingga, Kemenkes sudah mempersiapkan lebih dini terkait jumlah termpat tidur, obat-obatan, APD, dan tenaga kesehatan. “Memang saat ini terjadi peningkatan luar biasa,” ujarnya.

Presiden Jokowi, menurut Budi, memberikan arahan agar orang yang terpapar agar dites Covid-19. Bahkan, pengetesan dilakukan hingga lingkup RT.

Sehingga, dapat memastikan siapa yang terinfeksi dan tidak. “Jika sudah ada lima rumah yang terkena, lakukan penyekatan secara spesifik dibantu TNI dan Polri,” ungkapnya.

Jika RT tidak padat dan memungkinan, maka dilakukan isolasi mandiri. Sedangkan pada kawasan padat dilakukan isolasi terpusat.

Tempat isolasi terpusat akan diperbanyak. Tingkat kecamatan harus memiliki. Sehingga akan mengurangi beban tempat isolasi terpusat yang besar.

“Dipastikan orang yang diisolasi dilakukan droping makanan dengan gotong royong masyarakat,” ucapnya.

Untuk mereka yang terinfeksi dan memiliki komorbid, saturasi oksigen dibawah 95 persen, dan sudah mulai sesak dibawa ke RS. Jika tidak dilakukan isolasi di luar RS. Tujuannya, agar rumah sakit merawat pasien yang gawat dan berat.

Pertumbuhan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat juga masih terjadi. Data terakhir yang diperoleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I kemarin, total jumlah pasien rawat inap di sana sudah mencapai enam ribu orang.

”RSDC Wisma Atlet Kemayoran tower empat, lima, enam, dan tujuh jumlah pasien rawat inap 6.010 orang,” ungkap Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel Marinir Aris Mudian.

Dari angka tersebut, sebagian besar merupakan pasien pria. Yakni sebanyak 3.053 orang. Sedangkan, sisanya sebanyak 2.957 orang merupakan pasien perempuan.

Kenaikan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet dari Minggu (20/6) ke Senin (21/6) memang tidak sebanyak sebelumnya. Namun, angkanya tetap terbilang tinggi. ”Bertambah 135 orang, semula (jumlah total pasien per 20 Juni) 5.875 orang,” bebernya.

Pertumbuhan jumlah pasien tersebut tentu saja sekaligus memperkecil ketersedian bed atau kapasitas RSDC Wisma Atlet. Di Jakarta, pertumbuhan jumlah pasien Covid-19 meningkat signifikan.

Berdasar data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di ibu kota tidak kurang dari 5.014 orang terpapar Covid-19 kemarin. Secara nasional, jumlah total masyarakat Indonesia yang sudah dinyatakan positif Covid-19 juga telah menyentuh dua juta jiwa.

Untuk membantu pemerintah menanggulangi Covid-19, Mabes TNI sudah memerintahkan seluruh jajaran mereka bergerak. Penambahan pasukan untuk penguatan atau penebalan PPKM skala mikro di sejumlah daerah juga sudah dilaksanakan. Khusus di Jakarta, Kodam Jayakarta bersama Polda Metro Jaya sudah bergerak. TNI AU juga membantu. Tidak kurang seratus personel Pasukan Khas (Paskhas) dari Wing I turut dikerahkan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan bahwa, mereka digerakkan untuk memastikan PPKM skala mikro di Jakarta terselenggara dengan baik.

”Selama melaksanakan tugas, Paskhas bersinergi dengan instansi terkait lainnya,” terang dia. TNI AU memastikan, mereka akan bergerak aktif untuk mendorong masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan turut serta dalam program vaksinasi.

Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait tingginya angka keterisian di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlit. Karena itu, dia menghimbau ke pemda DKI Jakarta agar segera mewujudkan rencana membentuk isolasi mandiri terpadu di 31 wilayah. ”Segera realisasikan,” paparnya.

Telah ada beberapa lokasi yang bakal dijadikan tempat isolasi terpaudu, seperti Rusun Nagrak di Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan. Sigit menuturkan, kalau perlu bahkan hotel juga bisa dijadikan lokasi isolasi. ”Saat ini angka penularan tinggi,” ujarnya.

Dia menuturkan, perlu memperkuat terkait testing dan tracing dalam masa penguatan PPKM mikro sejak 22 Juni hingga 5 Juli 2021. Dalam penguatan itu juga ada pembatasan untuk tempat keramaian. Seperti, pasar, mal dan restoran. ”Saya janji menindak tegas yang melanggar ketentuan,” urainya.

Untuk yang melebihi jam operasional, maka langsung dilakukan penutupan. Untuk pelanggaran lainnya akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan. ”Kesepatan harus dilaksanakan,” paparnya dalam konferensi pers kemarin. (jp)