25 radar bogor

Kebutuhan Plasma Darah Mendesak, Donor Plasma Dua Kali Seminggu

Mantan pasien Covid-19 saat melakukan skrining di Balaikota Bogor, Sabtu (30/1/2021). Foto Sofyansah/Radar Bogor
ILUSTRASI: Mantan pasien Covid-19 saat melakukan skrining sebelum mengikuti donor plasma di Balaikota Bogor, Sabtu (30/1/2021). Foto Sofyansah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Kebutuhan plasma darah konvalesen sangat mendesak di tengah lonjakan kasus Covid-19. Permintaan terhadap plasma darah tersebut tak pernah berhenti mendarat di PMI Bogor, setiap hari.

Dalam sehari, Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Bogor bisa menerima permintaan hingga 40 orang. Lantaran UTD itu yang memiliki alat apheresis untuk donor plasma. Sementara itu, warga Kota Bogor yang membutuhkan plasma konvalesen terpaksa harus mengajukan ke sana.

Kepala Bidang Mutu dan Produksi UTD PMI Kabupaten Bogor, Ali Firdawansyah, menyebutkan permintaan dalam sehari itu hanya untuk pasien-pasien di area Bogor Raya.

Hitungannya belum termasuk dari luar Bogor, seperti Bandung, Banten, hingga Magelang. Pihaknya juga menerima permintaan yang cukup banyak dari pasien-pasien luar daerah.

Permintaan yang sangat banyak itu membuat UTD kewalahan. Tak ada stok tersisa untuk plasma darah. Pasalnya, plasma darah yang sudah diperiksa dan bisa didonorkan langsung secepatnya berpindah tangan kepada orang yang membutuhkan. Tak jarang, PMI terpaksa menyesuaikannya dengan waiting list (daftar antrean) yang sudah ada.

“Sampai hari ini, sudah ada 38 orang yang masuk dalam waiting list. Kita biasanya prioritaskan itu karena memang semuanya juga membutuhkan. Kadang-kadang ada yang bawa pendonornya juga dan memenuhi syarat, mereka langsung membawanya pulang,” beber Ali kepada Radar Bogor, Senin (21/6).

Hal itu pula yang mendorong Temanco dan Radar Bogor menggenjot aksi sosialnya untuk menarik lebih banyak pendonor. Selama ini, mereka telah menggelar beberapa batch kegiatan Donor Plasma. Sebanyak 70 plasma konvalesen berhasil disalurkan kepada para pasien Covid-19 yang membutuhkannya.

“Kita punya penyintas relawan dan itu tidak bisa semua melakukan donor darah. Setidaknya, dengan agenda dua kali dalam seminggu, kita berikhtiar minimal stok meningkat dua kali lipat (dari yang sebelumnya kita sumbangkan),” tandas Inisiator Relawan Temanco, Ara Wiraswara. (mam)

Reporter: Imam Rahmanto
Editor: Alpin