25 radar bogor

Kasus Positif Terus Meningkat, RS di Kabupaten Bogor Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19

Pelayanan pasien Covid-19 di RSUD Cibinong.
ILUSTRASI: Pelayanan pasien Covid-19 di RSUD Cibinong.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pasca lebaran, kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor terus meningkat. Bahkan, rumah sakit (RS) mulai dipenuhi meskipun di Kabupaten Bogor masih diambang normal atau sekitar 50 persen.

“Untuk total kasus sampai 21 Juni 2021 sekitar 19.504 lebih, yang konfirmasi aktif 703 kasus, meninggal 110, dan yang sembuh 18.685,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana kepada Radar Bogor, Senin (21/6).

Selain itu untuk vaksinasi yang digunakan sinovac dan belum berani jenis lain. Karena, dosis pertama dan kedua harus satu jenis tidak boleh berbeda.

“Kalau dari sasaran tahap satu nakes, tahap dua petugas publik, sudah mencapai 26,39 persen artinya yang sudah kita vaksin 351.393 dosis satu dan dua,” jelasnya.

Kemudian dosis satu sudah mencapai 216.025 orang, yang sudah dua-duanya sekitar 135. 268, artinya 20 persen sudah masuk dan divaksin.

“Sebenarnya sangat variatif tapi pengalaman dikantor setelah tiga bulan divaksin ada yang kena, karena daya lindung vaksin tidak 100 persen masih ada peluang, meskipun tidak terlalu parah,” ucapnya

Ketika ditanyai jumlah orang yang sudah divaksin tapi tetap terkonfirmasi ia menambahkan, bahwa tidak semua terdeteksi, karena jumlah kasus di formulir wawancara awal tidak dicantumken.

“Meskipun kita tidak punya data keseluruhan tapi kita sudah ambil sample genome, dikirim ke litbang kes hampir 100 sample,” tambahnya.

Ia menuturkan, memang menjelang lebaran kasus sempat turun, tapi minggu kedua dan ketiga naik lagi, ada beberapa klaster seperti halal bihalal, wisata, perkantoran juga ada

“Kalau untuk presentasinya sampai saat ini jumlah klaster perkantoran tertinggi. Mengenai varian baru yang bisa itu hanya litbang kes, kita sudah mengirim sample tinggal menunggu hasilnya,” tegasnya.

Lebih lanjut Adang mengungkapkan, total keseluruhan anggarannya vaksinasi tidak begitu detail hanya mengetahui bidangnya yakni isentif nakes, ATK, dan monef.

“Kalau anggaran untuk nakes sama mencapai 12 miliar, termasuk puskesmas juga serta rumah sakit, dengan rincian 1 miliar ATK dan logistik, sementara 1 miliar lagi buat monef serta evaluasi,” pungkasnya.(nal)

Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Alpin