25 radar bogor

Peduli Kelestarian Alam, BNI Kembangkan Hutan Organik di Megamendung

Karyawan BNI bersama rekan-rekan jurnalis melakukan penanaman pohon di Hutan Organik di Kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor. BNI for Radar Bogor
Karyawan BNI bersama rekan-rekan jurnalis melakukan penanaman pohon di Hutan Organik di Kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor. BNI for Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mengembangkan  Hutan Organik di Kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor. Ini sebagai upaya serius mengubah lahan kritis menjadi hutan rimbun yang menghidupi masyarakat sekitarnya.

Pengelolaan Hutan Organik seluas 22 hektare di kawasan Megamendung ini merupakan salah satu dari sekian kisah sukses keterlibatan BNI sebagai bank pelopor Green Banking dalam mengelola dan menjaga kelestarian alam serta keberlangsungan lingkungan.

Kerjasama pengelola Hutan Organik ini dimulai tahun 2019 dan 2020, dimana BNI melalui program CSR-nya terlibat langsung dalam pengelolaan hutan dengan memasok kebutuhan kebun bibit (nursery) dan pengembangan sarana dan prasarana Kelompok Hutan Organik.

Menariknya, konsep Hutan Organik ini selain sebagai upaya pelestarian lingkungan juga dapat mendorong pergerakan ekonomi masyarakat sekitar. Pasalnya, di sana tidak hanya ditanami pepohonan rindang untuk penghijauan, tetapi juga buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti Durian, Alpukat, Mangga, Rambutan, Cengkeh dan Pala.

Pengelola Hutan Organik Megamendung, Yuhan Subrata menuturkan, Hutan Organik awalnya bernama Kelompok Tani Megamendung yang sejak 2001 telah berupaya melakukan rehabilitasi ekosistem dan lahan kritis di kawasan hutan Megamendung.

Aksi BNI dengan program CSR-nya, paparnya, sejalan dengan keprihatinan para pemrakarsa Hutan Organik pada kerusakan lingkungan yang terjadi sejak lama.

BNI bersama pencinta lingkungan secara aktif melakukan kampanye dan mensosialisasikan pelestarian lingkungan hidup melalui berbagai kegiatan. Selain melakukan rehabilitasi lahan kritis dengan penanaman pohon 10 ribu pohon, BNI juga memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana.

“Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan BNI dalam upaya rehabilitasi lahan kritis di kawasan Megamendung, dan bantuan pembiayaan untuk pertanian organik,” ujar Yuhan kepada wartawan di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (19/6/2021).

Menurut Yuhan, secara umum aksi BNI memberikan banyak manfaat bagi lingkungan. Setidaknya ada tiga manfaat utama penghijauan bagi lingkungan dan manusia. Pertama, untuk mencegah erosi tanah.

Erosi tanah adalah masalah umum terjadi di tanah tandus. Tanah tandus akan mengalami angin kencang yang membawa partikel-partikel besar dari tanah sehingga menyebabkan erosi tanah dan berdampak negatif pada kualitas udara.

Dengan penghijauan, pepohonan akan bertindak sebagai penghalang angin sehingga melemahkan kecepatan angin dan mengurangi dampak dan kemampuannya untuk membawa partikel yang besar dari tanah.

Akar-akar pohon yang tertanam dalam tanah juga berguna menahan tanah untuk memastikan bahwa tanah tidak terseret air selama banjir. Daun dan ranting pohon juga membantu mengurangi dampak tetesan air hujan sehingga mencegah erosi. Dengan pohon-pohon akan menahan tanah sehingga tidak mudah longsor, terutama di daerah berbukit dan pegunungan.

Kedua, sambungnya, membuat kualitas udara menjadi lebih baik. Pohon memainkan peran penting dalam memurnikan udara. Orang-orang yang tinggal di daerah dengan banyak pohon memiliki risiko lebih kecil menderita kondisi yang berhubungan dengan udara. Ini karena pohon dapat memurnikan karbon dioksida dan memberikan oksigen melalui fotosintesis.

Seperti diketahui, banyak aktivitas manusia telah menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar, seperti ketika mengemudi, membakar fosil, dan kegiatan industri. Pohon tidak hanya memurnikan karbon dioksida, tetapi juga berguna memurnikan emisi rumah kaca. Pohon dapat menjebak partikel tanah di udara sehingga menghasilkan kualitas udara lebih baik.

“Untuk setiap pohon yang ditanam akan menyerap dampak buruk karbondioksida. Dari 10 ribu pohon yang ditanam selama 2019, kami perhitungkan penyerapan karbondioksidanya mencapai 45,9 ton. Begitu juga dengan 10 ribu pohon lainnya yang ditanam tahun 2020. Ini akan terus lestari dengan adanya pembibitan di lokasi penanaman,” ujar Yuhan.

Ketiga, lanjutnya, penghijauan berguna mencegah banjir. Pepohonan mempunyai akar yang berfungsi sebagai penyerap air dan menyimpannya dalam tanah. Oleh karena itu, air yang terserap akan terkunci dalam tanah. Dengan terkuncinya air dalam tanah akan mengecilkan resiko terjadinya banjir. Air hujan yang volumenya banyak tidak akan meluap sehingga banjir dapat dicegah.

BNI Kian Mendekat ke Alam

Sementara itu, Corporate Secretary BNI, Mucharom mengatakan, mengingat besarnya manfaat penghijauan, maka BNI menghibahkan sejumlah dana bagi pembiayaan sarana prasarana air, geo tagging, penanaman, dan pemeliharaan pertanian organik.

Diketahui, penanaman pohon dengan konsep geo tagging memungkinkan posisi pohon yang ditanam dapat diketahui lokasinya. Dengan demikian, BNI dapat mengetahui perkembangan proses penanaman pohon yang telah dilakukan.

Dikatakan Mucharom, pertanian organik bisa menjadi ujung tombak dalam rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem. Karena itu BNI sangat mendukung upaya kelompok Pengelola Hutan Organik dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan pengembangan pertanian organik.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membangkitkan animo masyarakat untuk ikut serta melestarikan hutan dan ekosistem yang ada. BNI selaku pelopor Gerakan Green Banking telah melakukan berbagai kegiatan CSR, salah satunya fokus pada pelestarian lingkungan di berbagai daerah. Memasuki usia 75 tahun pada Juli ini, BNI semakin menyadari keberlangsungan usaha tidak akan terlepas dari kelestarian alam,” ujarnya.

Untuk itulah, lanjut dia, dalam rangka merayakan HUT ke-75, BNI terus mendekat dengan alam. Kali ini, perseroan mengajak para pegawainya atau BNI Hi-Movers menanam 7.500 pohon sebagai bagian dari aksi Change Movement dalam program inisiatif One Tree One Employee.

Setiap pegawai BNI akan menanam pohon di rumahnya masing-masing, bibit pohon disediakan di kantor pusat atau wilayah.
Setiap penukaran bibitnya harus disertakan dengan 10 sampah plastik yang akan di daur ulang oleh Recycling Centre agar dapat menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Selain itu, pegawai juga dapat berinisiatif membeli sendiri tanaman yang ingin tanam.

Mucharom menyebut, kegiatan ini sengaja dibuat semudah mungkin sekaligus menyenangkan. Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, penanaman pohon dapat dilakukan di rumah, sehingga tetap terjaga penegakan protokol kesehatan.

“Setiap pohon memiliki nomor, sehingga jumlah pohon yang ditanam benar–benar bisa diketahui. Change Movement ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk mendukung gerakan pengurangan emisi karbon,” pungkasnya. (*/pin)

Editor: Alpin