25 radar bogor

Satgas Covid-19 Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka saat Ajaran Baru

Jam Masuk Sekolah berubah imbas penutupan Jembatan Otista
Jam masuk sekolah di Kota Bogor berubah imbas penutupan Jembatan Otista.
simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diuji coba di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15, Senin (31/5/2021). Humas Pemkot Bogor for Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih mempertimbangkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada saat tahun ajaran baru Juli mendatang.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, rencana PTM pada saat tahun ajaran baru bisa saja ditunda jika melihat tren kasus Covid-19 di Kota Bogor yang terus meningkat.

Dalam pelaksanaanya, uji coba PTM yang saat ini tengah berjalan harus dihentikan karena khawatir menjadi klaster baru saat pelaksanannya.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah masih mengacu pada penerapan PTM itu seperti tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri untuk menerapkan pelaksanaan PTM.

SKB 4 menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri dalam Negeri.

“Presiden Joko Widodo kan mengatakan untuk jumlah maksimal siswa di dalam kelas 25 persen, yang awalnya satu pekan jadi satu pekan dua kali. Kemudian proses pembelajaran yang mulanya tiga jam menjadi dua jam,” kata Hanafi.

“Itu kan sudah formal dikeluarkan pemerintah,” katanya.

Hingga kini, Satgas Covid-19 baru sebatas mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan PTM sementara.

Hanafi mengaku, dirinya sudah mengeluarkan surat pemberitahuan baik jenjang TK, SD, dan SMP untuk tidak melaksanakan simulasi PTM sampai waktu yang belum ditentukan.

Kemudian Pemkot Bogor berkoordinasi ke Kementerian Agama Kota Bogor agar mengeluarkan kebijakan yang sama.

“Karena tidak bisa intervensi MTS, atau sekolah yang dibawah Kementerian Agama,” katanya.

Hanafi menyebut, akan melaporkan perkembangan terakhir pelaksanaan PTM kepada kepala daerah.

“Kan ada ganjil genap, menujukan tingkat keterpaparan tinggi, khawatir,” katanya

“Juli menyesuaikan, mudah-mudahan saja tren terpapar Covid-19 menurun,” tukasnya.

Reporter: Dede
Editor: Rany P Sinaga