25 radar bogor

Program PEN Bangkitkan Geliat UMKM Di Masa Pandemi

P
Dialog Produktif KPCPEN bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi. (Tangkapan layar)

JAKARTA-RADAR BOGOR,  Pandemi yang terjadi sejak 2020 mengajarkan kepada dunia usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi dan bertransformasi secara  cepat. 

Pemerintah merespons pandemi ini dengan memberikan bantuan modal kerja, subsidi kredit UMKM, hingga relaksasi bunga kredit perbankan demi mempertahankan sektor UMKM.  

Tidak hanya dari sisi suplainya, pemerintah juga mendorong sisi permintaan agar pengusaha UMKM terus menggeliatkan usahanya meski masih dalam pandemi.

Stafsus Menter Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari menyampaikan dari survei beberapa pihak, khususnya yang mengkaji dampak program pemulihan ekonomi 

nasional (PEN) terhadap UMKM, seperti yang dirilis Lembaga Demografi FMB UI, menunjukkan  99 perse UMKM sudah mendaftar dan menerima bantuan pemerintah.

 “Lalu mayoritasnya  membelanjakan bantuan tersebut untuk membeli bahan baku dan barang modal,” ujarnya pada  Dialog Produktif KPCPEN bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Rabu (16/6/2021).

Masih menurut Fiki, Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro yang sudah tersalurkan hingga saat ini menggapai 9,8 juta usaha mikro atau setara dengan Rp11,76 triliun. 

Jumlah tersebut mencapai 77persen dari pagu anggaran yang totalnya sejumlah Rp16,36 triliun. Banpres Produktif tahap kedua akan kembali dibuka pada Juni ini dengan menyasar 3 juta usaha mikro.

Kemenkop UKM juga tengah mengkaji pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM unggulan untuk bisa mendapatkan kredit hingga Rp20 miliar supaya UMKM Indonesia bersaing di kancah global. “Kita berharap ini bisa segera ditetapkan pemerintah,” terang Fiki.

Sebagai salah satu mitra strategis pemerintah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan di masa pandemi mereka terus fokus mendampingi UMKM. “Total portofolio kredit BRI lebih dari 80 persennya adalah UMKM. Oleh karena itu BRI betul-betul berusaha menjadi mitra strategis  pemerintah mengakselerasi program PEN 2021 ini,” terang Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto

Menanggapi wacana pemerintah meningkatkan KUR hingga Rp20 miliar, Amam siap menyambut rencana tersebut, “Kita dengan senang hati menunggu aturan pemerintah yang baru apabila nanti bisa sampai mengucurkan KUR hingga Rp20 miliar,” ungkapnya.

“UMKM di Indonesia di Indonesia saat ini memang sudah mulai bangkit meski belum pulih seperti 2019 lalu, karena memang banyak yang beralih ke digital. Kami mencatat sekitar 5 juta pemain baru di marketplace online pada saat pandemi ini. Mau tidak mau memang UMKM harus masuk dunia digital atau marketplace supaya bisa bertahan,” timpal Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun.

Ikhsan mengatakan, inisiatif Banpres Produktif Usaha Mikro yang digagas dalam program PEN 2020 dan 2021 sangat tepat dalam membantu pengusaha mikro yang pada saat pandemi kesulitan modal untuk bertahan. Selain pengusaha mikro, ada tipikal UMKM yang tidak mampu membayar utangnya, yang akhirnya diberikan keringanan pembayaran suku bunga kredit. 

“Bahkan bunganya didiskon 50 persen lewat kebijakan pemerintah. Untuk UMKM yang mampu bertahan di masa pandemi diberikan KUR yang sangat membantu mereka untuk  bertransformasi,” jelasnya.

Pendapat tersebut diamini Pemilik Palem Craft,  Deddy Effendy. “Kami memang di masa pandemi bisa merasakan stimulus pengurangan suku bunga kredit. Sehingga pengusaha UMKM bernapas cukup panjang di masa pandemi ini,” akunya. (rur)