25 radar bogor

PTM Makin Tak Jelas Akibat Varian Covid-19 Delta dari India Sudah Muncul di Indonesia

Siswa SMAN 2 Cibinong saat uji coba belajar tatap muka, beberapa waktu lalu. Foto Hendi/Radar Bogor
Siswa SMAN 2 Cibinong saat uji coba belajar tatap muka, beberapa waktu lalu. Foto Hendi/Radar Bogor

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemerintah terus mendorong pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal ini akan diterapkan seiring vaksinasi Covid-19 kepada guru dan tenaga kependidikan yang tengah dilakukan.

Akan tetapi, saat sekolah hendak memasuki fase baru, varian virus Covid-19 tipe B1617.2 atau Delta asal India telah masuk ke Indonesia, yakni Jakarta, Bangkalan dan Kudus. Bahkan disebutkan bahwa virus tersebut lebih cepat menular daripada varian virus corona B117 atau Alpha.

Mengenai hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani mengatakan bahwa pembukaan sekolah dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini. Hal ini juga ada dalam panduan penyelenggaraan pembelajaran ketika sekolah dibuka.

“Terkait ada varian baru, jadi panduan itu sudah mengatur bahwa tidak serta merta sekolah boleh membuka begitu saja,” jelasnya dalam Bincang Pendidikan dan Kebudayaan secara daring, Selasa (15/6).

Dia menuturkan bahwa penerapan PTM terbatas harus mendapatkan rekomendasi serta izin dari beberapa pihak terkait. Izin pembukaan sekolah harus melalui pertimbangan dari pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dan Satgas Covid-19.

“Jadi ada koordinasi panitia, dinas pendidikan yang akan memberikan perimbangan termasuk Satgas Covid-19. Apakah dibolehkan sekolah tersebut di lingkungan dimana itu boleh membuka, itu ada,” terang dia.

Pertimbangan pemberian izin penerapan PTM terbatas akan melihat dari kondisi pandemi covid-19 di suatu daerah. Termasuk perkembangan kemunculan jenis baru dari virus corona.

“Termasuk apakah di situ sedang dalam kondisi apa. Jadi ada SOP yang harus diikuti terkait dengan membuka PTM terbatas,” pungkas Nunuk.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin