25 radar bogor

Tingkatkan Kualitas TEFA, Polbangtan Bogor Kementerian Pertanian Lakukan Inseminasi Buatan pada Sapi Limosin

RADAR BOGOR – Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya dalam mendongkrak kompetensi SDM Pertanian mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementan yang ada Bogor sebagai salah satu lembaga yang mencetak SDM pertanian yang unggul menerapkan inovasi inseminasi buatan pada sapi limosin di Kandang TEFA Peternakan di kampus Cinagara. Inseminasi ini merupakan salah satu inovasi dalam sektor peternakan.

Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” tegas Mentan SYL.

Menurutnya, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa enterpreneur. “Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” tambahnya.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan “Tujuan pendidikan vokasi pertanian adalah menciptakan job creator dan job seeker yang andal, maju, mandiri dan modern,” tegasnya.

Mulyana, Alumni Polbangtan Bogor yang kini menjadi THL di Jurusan Peternakan menjelaskan proses inseminasi.

“Awalnya petugas kandang melaporkan adanya tanda-tanda birahi pada induk sapi limosin. Setelah dilakukan pengecekan, dipastikan bahwa induk sapi ini menunjukkan ciri-ciri birahi yaitu vulva berwarna merah, bengkak, dan basah (berlendir),inseminator segera mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Proses inseminasinya sendiri dilakukan dengan cara mendeposisikan straw yang berisi semen ke dalam saluran reproduksi betina,” imbuhnya.

Arif Nindyo selaku Ketua Jurusan Peternakan ikut bangga dengan inovasi yang dilakukan oleh Tim Petugas Kandang.

“Jurusan Peternakan terus mengembangkan bangsa-bangsa ternak Unggul, sapi yang di IB merupakan Induk sapi Limosin Galur murni yang diperoleh dengan kerjasama bersama Balai Embrio Ternak. Diharapkan melalui teknologi IB akan diperoleh keturunan sapi potong unggul dari jenis limosin ini, karena bermanfaat juga sebagai sarana pendidikan pengenalan bangsa ternak unggul yang ada di Indonesia,” ujarnya. (adv)

Pewarta: Ardianinda Wisda
Sumber: Polbangtan Bogor