25 radar bogor

Selama PTM Terbatas, Ketidaksiplinan Guru Jadi Sorotan

Jam Masuk Sekolah berubah imbas penutupan Jembatan Otista
Jam masuk sekolah di Kota Bogor berubah imbas penutupan Jembatan Otista.
ILUSTRASI: Pembelajaran Tatap Muka di  SMPN 15 Kota Bogor, Senin (31/5/2021). Humas Pemkot Bogor for Radar Bogor

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyoroti beberapa sekolah yang telah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Melalui itu, Kemendikbudristek pun melakukan evaluasi.

Alhasil, ditemukan beberapa sekolah yang menjadi klaster penyebaran virus Covid-19. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Jumeri menjelaskan, hal tersebut terjadi karena ketidakdisiplinan guru dalam menjalankan SOP PTM terbatas.

“Kemudian kita juga mempelajari dari beberapa kejadian di sekolah, terjadinya penularan atau klaster sekolah umumnya terjadi karena tidak disiplinnya guru maupun warga sekolah dalam menaati SOP PTM,” ujarnya dalam Bincang Pendidikan, Selasa (8/6).

Adapun, SOP dari PTM terbatas adalah penggunaan masker, pemenuhan daftar periksa hingga kapasitas kelas. Selain itu terdapat guru maupun siswa yang memaksakan PTM terbatas, padahal dalam kondisi sakit.

“Ada yang baru bepergian keluar daerah, tidak usah masuk sekolah dahulu sampai dipastikan sehat. Kemudian guru atau siswa yang sakit tidak diperbolehkan, bukan hanya diimbau, tapi tidak diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah sampai dipastikan kondisinya sehat,” terangnya.

Beberapa sekolah pun ia apresiasi karena membuat Surat Edaran (SE) agar PTM terbatas berjalan aman. Hal ini merupakan salah satu upaya baik agar budaya penerapan prokes tertanam di warga pendidikan.

“Saya melihat sudah banyak kabupaten kota membuat SE uji coba pembelajaran tatap muka, untuk bisa melatih atau membiasakan warga sekolah baik itu kepala sekolah guru tendik peserta didik itu bisa menerapkan budaya prokes. Sehingga ketika nanti membuka PTM terbatas secara lengkap, seluruh warga sekolah sudah mempunyai budaya yang baik,” pungkas dia.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin