25 radar bogor

Mulai Juli, ASN “Dipaksa” Kerja dari Bali

ASN bekerja dari rumah
Sejumlah ASN mengikuti upacara di lapangan Tegar Beriman, beberapa waktu lalu. Mulai Senin (9/5/2022) hingga empat hari ke depan ASN bekerja dari rumah. Foto Hendi/Radar Bogor
ILUSTRASI: Aparatur Sipil Negara (ASN), Foto Hendi/Radar Bogor

RADAR BOGOR — Pemerintah akan mulai menggulirkan skema Work From Bali (WFB) untuk pegawai negeri sipil (ASN), mulai kuartal ketiga bulan Juli 2021 secara bertahap. Cara tersebut dipercaya, bisa mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Menparekraf, Sandiaga Uno mengungkapkan, Kebijakan WFB yang dicetuskan pemerintah ini berlandaskan data-data yang komprehensif. Sandi menyebut Kemenparekraf telah melakukan WFB dengan beberapa staff termasuk dirinya pada Januari 2021. Jumlah kunjungan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada periode itu mencapai 2.000 – 2.500 kunjungan.

“Kami bergerak dengan data, Wisatawan Nusantara yang datang ke I Gusti Ngurah Rai pada Januari 2.500 kunjungan. Dan perhari ini, kunjungan ke Bali meningkat 3 kali lipat menjadi 7.000- 7.500,” jelas Sandi, Senin (7/6).

Di kuartal pertama tahun 2021, Bali masih minus 9,8 persen dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah membaik. Namun Bali masih terkontraksi terlalu dalam. ”Kebijakan ini terus kita persiapkan di kuartal ketiga akan kita luncurkan secara bertahap dimulai dengan Kementerian dan Lembaga (K/L),” lanjut Sandi.

Sandi menjelaskan, menjawab berbagai pertanyaan, bahwa WFB tidak hanya akan diterapkan di Bali. Namun juga bisa di destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia. Seperti Work from Lombok, Work From Bajo, Work From Toba, Work Form Likupang, Work From Borobudur, dan lain sebagainya. Konsepnya mengikuti pola kebiasaan bekerja baru atau remote working yang dipopulerkan dengan konsep digital nomad.

Sandi menyebut bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga sedang mengembangkan konsep serupa bahkan bisa menjadi percontohan. ”Karena itu pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi DIY bisa plus 6 persen. Kunci kesuksesannya bukan hanya keindahan alam yang cantik dan pengelolaan yang baik. Tapi juga layanan jaringan internet yang mumpuni. Kami berharap akan lahir program-program work from anywhere lainnya,” kata Sandiaga.

Menurut data Kemenparekraf, tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada April 2021 tercatat sebesar 10,09 persen, turun 0,15 dibandingkan TPK bulan Maret 2021 yang tercatat sebesar 10,24 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada April 2021 tercatat 2,15 hari. WFB ini diperkirakan mampu meningkatkan angka keterhunian hotel hingga 30 persen.(tau)