25 radar bogor

Warga Kalimantan Ini Rela ke Bogor Demi Donor Plasma Konvalesen

PEDULI : Madya Martana saat akan menjalani pemeriksaan, tadi siang. (Nelvi/ Radar Bogor)

RADAR BOGOR – Salah satu penyintas asal Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Madya Martana menjadi salah satu peserta terjauh yang menjalani skrining donor plasma konvalesen di Gedung Teknos IPB Baranangsiang.

Madya mengatakan, saat mengetahui kegiatan “Aksi Donor Plasma Batch 5” yang digagas komunitas relawan kemanusiaan, Temanco bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), dirinya merasa terpanggil untuk mendoronkan plasmanya.

“Sudah lama memiliki niatan untuk mendonor darah, dan saya pendonor tetap PMI Banjarmasin,” katanya.

Namun, kata dia, untuk donor darah plasma di Banjarmasin belum dilakukan karena kesibukan dirinya mengurus usaha.

Ia menambahkan, mendaftarkan diri melalui google form untuk mengikuti kegiatan tersebut.

“Hasilnya masih tiga hari lagi, mungkin setengah bulan ke depan saya masih di Bogor,” ucapnya.

Madya bercerita, awal mula dirinya terpapar Covid-19. Ia mengungkapkan, virus tersebut menular dari anaknya yang pulang dari pesantren.

Saat itu, dirinya dihubungi pengurus pesantren dan meminta agar anaknya dijemput karena ada puluhan santri yang terpapar Covid-19.

“Dari 100 lebih orang 99 orang positif, anak saya termasuk yang negatif saat test antigen dan PCR,” katanya.

Kemudian, dirinya memperkirakan saat dites PCR dan rapid test antigen Corona yang masuk ke tubuh anaknya belum aktif, namun ketika sampai di rumah, anaknya sudah positif Covid-19.

Hasil itu, diperkuat dengan pemeriksaan kembali PCR, dan menyebabkan sekeluarga terpapar Covid-19. “Jadi saya, istri, anak kakaknya itu terpapar Covid-19 juga,” ucapnya.

Saat ditest, Madya yang mengaku belakangan dijadwalkan untuk pemeriksaan PCR awalnya dinyatakan positif, selang beberapa hari kemudian di test baru dinyatakan positif.

“Saya mendapatkan kado ulang tahun tepat di hari ulang tahun saya yang ke 42 pada bulan Mei lalu,” katanya.

Meski positif, dirinya menjalani isolasi mandiri dengan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memantau kesehatan dirinya. (ded/c)