25 radar bogor

Usai Pemeran Diganti, Akhirnya KPI Hentikan Sinetron Zahra

RADAR BOGOR – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta stasiun televisi Indosiar memberhentikan sinetron Suara Hati Istri: Zahra atau tidak tayang sementara waktu.

Tujuannya, agar ada perbaikan dalam hal cerita. Sebab jalan cerita sinetron garapan rumah produksi Mega Kreasi Films itu sudah mendapat sorotan publik.

“Itu permintaan dari KPI untuk menghentikan agar mereka melakukan evaluasi tidak sekedar pengganti pemerannya, tapi juga evaluasi terhadap cerita. Karena banyak publik melihat bangunan ceritanya itu,” terang Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo kepada JawaPos.com Sabtu (5/6).

Permintaan berhenti tayang sementara disambut baik Indosiar. Ia akan melakukan perbaikan pada sisi cerita. Direktur Program Indosiar Harsiwi Achmad menyatakan kesiapannya untuk mengubah jalannya cerita sinetron Zahra. Pernyataan itu diungkapkan dalam pertemuan dengan KPI sebagaimana tertera dalam laman website KPI Pusat.

Permintaan pemberhentian sementara sinetron Zahra tidak dibatasi oleh waktu. KPI memberikan keleluasaan kapan pun siap bisa tayang lagi dengan cerita yang sudah dilakukan penyesuaian. Mulyo Hadi menyebut kemungkinan sinetron Zahra akan kembali tayang awal pekan depan.

“Paling cepat mereka akan menyiapkan dalam versi yang berbeda dalam 2 hari ke depan. Kita gak kasih batasan waktu, tergantung kesiapannya aja. Kemungkinan hari ini sama besok mungkin gak tayang ya. Mungkin Senin atau Selasa (tayang lagi),” tuturnya.

Dia juga mengungkapkan, KPI sempat meminta cerita tentang poligami dipertimbangkan untuk diangkat ke dalam cerita sientron.

Sebab publik mengira seolah sinetron itu promosikan poligami. Mulyo Hadi Purnomo mengatakan pihak Indosiar mengungkapkan alasan kenapa mengangkat tema ini.

“Indosiar mengatakan kami mengangkat itu justru sebagai sebuah pesan bahwa poligami itu tidak mudah dilakukan. Jangan sembarangan bicara poligami kalau tidak bisa berlaku adil sebagaimana dalam ajaran agama yang membolehkan itu. Jangan dikit dikit ngomongin poligami, sinetron ini ingin menyampaikan pesan itu,” tuturnya menirukan pernyataan pihak Indosiar.

Seperti diketahui, sinetron Suara Hati Istri: Zahra sempat menuai protes dari banyak orang dan sempat menjadi trending di Twitter, beberapa hari lalu. Netizen menyoroti adegan sinetron garapan rumah produksi Mega Kreasi Film, dinilai mengkampanyekan pernikahan anak di bawah umur.

Karakter Zahra yang diperankan Lea Ciarachel Forneaux disorot netizen karena usianya belum genap 15 tahun sudah memerankan Zahra, istri ketiga Pak Tirta yang diperankan Panji Saputra. Usia Lea Ciarachel dinilai tidak pantas memerankan karakter Zahra.

Buntut dari keluhan netizen di media sosial, sejumlah dari mereka meminta agar sinetron Zahra dilaporkan ke KPI. Dan banyak dari netizen melaporkan ke KPI untuk diteliti lebih lanjut kemungkinan ada tidaknya dugaan pelanggaran. KPI pun bertindak cepat dengan meminta klarifikai ke pihak Indosiar.

Pemeran Zahra dalam sinetron ini awalnya dimainkan oleh Lea Ciarachel Forneaux. Namun kemudian digantikan oleh Hanna Kirana, sepupu Citra Kirana. (jpc)