25 radar bogor

Antibiotik Tak Tepat untuk Pasien Covid-19

ustrasi antibiotik. Antibiotik tidak bekerja untuk melawan virus, melainkan bakteri. (Moneycontrol)
Ilustrasi antibiotik. Antibiotik tidak bekerja untuk melawan virus, melainkan bakteri. (Moneycontrol)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Sampai saat ini Covid-19 belum ada obatnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengumumkan satupun obat definitif untuk pasien Covid-19. Dan, tatalaksana pengobatan Covid-19 juga tak tepat jika diberikan antibiotik.

Dokter Spesialis Paru dari RS Persahabatan dr. Erlina Burhan menjelaskan infeksi COVID-19 sendiri disebabkan oleh virus bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).

Karena disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik untuk mengobati kondisi ini tidaklah tepat. Antibiotik tidak bekerja untuk melawan virus, melainkan bakteri. “Tak tepat memberikan antibiotik untuk Covid-19,” katanya dalam webinar bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Menurut dr. Erlina, memang standard of care di banyak negara umumnya menggunakan obat Azithromycin. Obat itu adalah obat untuk mengobati infeksi bakteri.

Namun, obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus. “Yang dipakai bukan efek antibiotiknya, tapi untuk anti-inflamasi dan imunodulator,” katanya.

Menurut dr. Erlina, kini banyak obat baru yang sedang diteliti. Peruntukannya untuk pasien Covid-19 dan sedang diteliti banyak sekali. “Sampai saat ini belum ada obat definitif. Obat yang digunakan bukan sebagai antibiotik,” katanya.

Dia juga mencontohkan beberapa obat antiinflamasi untuk pasiem Covid-19 seperti deksamethasone dosis rendah yang sudah direkomendasikan.

Namun, hidroklorokuin sudah tak lagi direkomendasikan. “Tapi yang jelas antibiotik tak diperuntukan untuk Covid-19. Kita ada buku pedoman dari 5 profesi,” jelasnya.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin