25 radar bogor

Nah, Eks Timses Jokowi Soroti Kebijakan Nadiem Soal Sekolah Buka Lagi

Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim
Nadiem Makarim

RADAR BOGOR – Kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang kembali membuka sekolah tatap muka, disorot banyak kalangan. Pasalnya, belum semua guru dan tenaga didik (tendik) disuntik vaksin Covid-19.

Salah satu yang menyoroti kebijakan itu adalah Mantan Koordinator Tim Kampanye Nasional Jokowi–Ma’ruf Amin, Hendra Setiawan Boen. Menurutnya, kebijakan itu harus ditimbang ulang karena angka kasus Covid-19 belum begitu terkendali.

Diketahui, awalnya Nadiem Makarim menyatakan sekolah tatap muka baru dilaksanakan setelah semua guru mendapatkan vaksinasi. Sekarang mantan bos GoJek itu justru menegaskan bahwa semua sekolah agar dibuka kembali pada Juli nanti walaupun walaupun belum semua guru divaksin.

“Semoga kebijakan ini tidak terburu-buru, sebab komponen sekolah bukan hanya guru, melainkan juga ada staf administrasi, petugas kebersihan, petugas keamanan, bahkan bisa juga bus antar-jemput sekolah, pihak penjemput anak yang bisa terdiri dari pengasuh, orang tua, hingga warga sekitar,” ujar Hendra dalam keterangan tertulis pada JawaPos.com, Jumat (4/6).

Lantas, apakah Nadiem bisa menjamin semua komponen tersebut sudah divaksin dan/atau disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan? Padahal Nadiem sendiri mengakui tidak ada anggaran untuk menyediakan alat tes COVID-19 di sekolah. Padahal tes PCR adalah cara paling akurat untuk men-screening apakah seseorang membawa virus COVID-19 atau tidak.

Hendra juga mengingatkan, dari berbagai pemberitaan yang ada, akhir-akhir ini sudah cukup banyak klaster pendidikan misalnya di Pekalongan yang terjadi karena pegawai sakit namun tidak melapor dan berbaur dengan rekan lain di sekolah. Kemudia klaster sekolah Tasikmalaya juga.

Menurutnya, masih belum terlambat untuk Nadiem merevisi kebijakan memaksakan sekolah tatap muka. Karena pejabat pemerintah sebaiknya tidak boleh berjudi dengan kesehatan anak-anak Indonesia.

“Memang sekolah online tidak mudah tapi itulah tugas seorang menteri yang membidangi pendidikan untuk memberikan fasilitas dan mendidik orang tua agar mampu dan terbiasa menjalankan sekolah online,” ujarnya.

“saya pikir sekolah online mungkin tidak ideal bagi beberapa orang tua tapi masih yang terbaik di masa pandemi. Sekolah tatap muka hanya boleh dilaksanakan apabila pandemi sudah menunjukkan tanda selesai,” pungkasnya. (jpc)