25 radar bogor

Tuai Kecaman, Indosiar Janji Ganti Pemeran Zahra

RADAR BOGOR – Sinetron Indosiar Mega Series Suara Hati Istri: Zahra menuai kecaman dari masyarakat. Ada sejumlah poin yang dikritik. Mulai jalan cerita, adegan yang ditampilkan, hingga profil pemerannya.

Sinetron itu mengisahkan Pak Tirta (Panji Saputra) yang memiliki tiga istri. Dua istrinya berperangai buruk. Hanya istri ketiga yang diceritakan baik hati dan polos.

Banyak adegan yang dinilai tidak pantas ditonton untuk segala umur. Padahal, sinetron yang tayang mulai 24 Mei lalu itu tayang pukul 18.00.

Makin jadi kecaman karena istri ketiga yang bernama Zahra diperankan artis pendatang baru Lea Ciarachel Fourneaux yang belum berusia 15 tahun.

Indosiar juga memberikan judul dan cover untuk tayangannya dengan tulisan yang dinilai tidak pantas. Misalnya, Malam Pertama Zahra dan Pak Tirta!, Zahra Hamil!, dan Pak Tirta dan Zahra Semakin Mesra.

Sejumlah figur publik turut menyoroti isu yang trending di Twitter dua hari ini tersebut. Zaskia Adya Mecca, misalnya. Dia terganggu melihat adegan mesra Pak Tirta dan Zahra. Dia menyebut pemilihan Lea untuk memerankan Zahra tidak tepat.

Bia, sapaan akrab Zaskia, tak menyalahkan Lea. Menurut dia, gadis kelahiran 5 Oktober 2006 itu masih di bawah umur dan belum bisa melakukan perjanjian kontrak kerja tanpa didampingi orang dewasa. ’’Semoga ini jadi perhatian orang tua Zahra (Lea, Red) untuk membantu anak memilih pekerjaan yang tepat,’’ tegasnya di Instagram.

Bia juga meminta rumah produksi dan stasiun TV untuk memberikan tayangan yang baik. Pasalnya, sinetron itu seolah melenggangkan praktik pernikahan anak di bawah umur. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun diharapkan bisa menyortir tayangan nasional yang tepat. ’’Semoga tayangan TV nasional kita bisa lebih berkualitas dan mendidik ke depannya,’’ imbuh pemain film Ayat-Ayat Cinta tersebut dilansir Jawapos.

Produser film Ernest Prakasa juga mengecam Indosiar yang menayangkan sinetron itu. Menurut dia, memilih anak di bawah umur untuk memerankan istri ketiga adalah kesalahan.

’’Ini sangat keterlaluan! Oke lah kalau tolok ukur TV adalah rating, tapi tolok ukur manusia adalah nurani dan akal sehat,’’ tegasnya.

Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo menjelaskan, pihaknya tengah menyelidiki konten siaran Indosiar itu. Bukti-bukti dikumpulkan untuk memastikan adanya pelanggaran dalam siaran tersebut.

’’Kami sudah mengumpulkan bukti-bukti dari rekaman tayangan. Sedang dikaji dan akan diputuskan melalui rapat pleno,’’ paparnya kemarin (2/6).

KPI telah menghubungi pihak Indosiar untuk meminta penjelasan terkait adegan ranjang Zahra dengan Pak Tirta. Mulyo menyebutkan, Indosiar sudah berkomitmen mengganti pemeran dalam tiga episode mendatang di sinetron Suara Hati Istri.

’’Selanjutnya, peringatan kami akan jadi acuan Indosiar untuk selalu mengingatkan production house (PH) agar mencari pemeran berusia di atas 18 tahun untuk peran orang-orang yang sudah menikah,’’ jelasnya.

Mulyo juga meminta seluruh stasiun TV memperhatikan jam tayang dan kepatutan konten/isi di setiap program. Sebab, KPI menemukan banyak konten siaran bernuansa konflik rumah tangga yang tayang sebelum pukul 22.00. ’’Ini adalah jam anak-anak menonton televisi,’’ imbuhnya. (shf/tau/c18/ayi)