25 radar bogor

Sehari Tanpa Asap Tembakau di RW 09 Mekarwangi

Sehari Tanpa Asap Tembakau di RW 09 Mekarwangi
Sehari Tanpa Asap Tembakau di RW 09 Mekarwangi

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga RW 09, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal berikrar tidak merokok selama 24 jam.

Hal itu bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh setiap 31 Mei.

Kegiatan itu dilakukan di Balai RW 09 Kelurahan Mekarwangi, Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (31/5/2021).

“Hari ini ada pencanangan di RW 9 RT2, Selama 24 jam warga tidak merokok, dimulai pukul 12.00 WIB, sampai dengan keesokan harinya,” ujar Kepala Puskesmas Mekarwangi, dr Yulia Eka Wati, kepada Radar Bogor.

Menurutnya, ikrar tersebut tak hanya sekedar ucapan tetapi juga ada komitmen dengan penandatanganan yang dihadiri Lurah Mekar Wangi, Ketua LPM, hingga pengurus wilayah.

Dr Yuli menjelaskan, kegiatan untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau itu merupakan satu inovasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Selain promosi kesehatan juga menggalang kesepakatan untuk tidak lagi merokok.

Salah satunya, kegiatan satu hari tidak merokok yang sampelnya dilakukan di Kelurahan Mekarwangi.

“Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat besar, dan kita tanyakan kiat-kiatnya apa, untuk bisa melakukan 24 jam tidak merokok. Dan ternyata niatnya saja sudah baik, serta dukungan pengurus wilayah juga membantu untuk memantau,” katanya.

Salah satu kiatnya, yakni meminta untuk diingatkan oleh keluarga khususnya setelah makan, serta menjauhi orang yang merokok, dan menghindari berkumpul dengan teman sebayanya.

“Biasanya merokok setelah makan, ini yang paling susah. Dan ada yang bagus sebenarnya, sudah memulai tidak merokok sebelum bulan Puasa,” katanya.

dr Eka menjelaskan, ada ratusan kepala keluarga yang terlibat mengikuti program tersebut. Tentunya, hal tersebut sejalan dengan komitmen agar mewujudkan masyarakat yang sehat dengan tanpa merokok.

Dari kacamata medis, dr Eka menambahkan, rokok itu dipandang dari sudut manapun merugikan, baik dari sisi kesehatan tidak ada manfaatnya, juga dari sisi keuangan membuat boros pengeluaran.

“Betul-betul membakar rokok menimbulkan sekian zat kimia terhirup ke pernafasan, dan mengendap dan kemudian akan menimbulkan banyak efek yang tidak baik untuk kesehatan,” katanya.

Selain itu, dampak dari merokok juga tidak baik untuk organ tubuh, baik dari kepala sampai ke kaki menyebabkan efek samping. Terburuknya, ketidak mampuan paru-paru untuk kembali normal.

“Jadi rusak. Dan menyebabkn tidak mampu beraktivitas dengan baik, ujung-ujungnya ekonomi juga tidak baik,” paparnya.

Kemudian, penyakit yang disebabkan karena perokok, secara medis disebut penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Menurutnya PPOKadalah peradangan pada paru-paru yang berkembang dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek).

“Jadi situasinya menahun. Yang perlu diingat sifat perokok yang adiksi, sudah dimulai akhirnya tidak bisa lepas lagi,” katanya.

Dinkes Kota Bogor sendiri aktif mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak merokok, menurutnya, melalui program war-war, petugas turun ke wilayah keliling menyampaikan untuk tidak merokok.

Reporter: Dede
Editor: Rany P Sinaga