25 radar bogor

Mau Foto Gerhana Bulan dengan Kamera atau Smartphone? Ini Tipsnya!

Ilustrasi. Gerhana bulan pun terlihat di sekitar Tugu Kujang, Kota Bogor, Rabu (31/1) malam. Sofyansyah/Radar Bogor
Ilustrasi. Gerhana bulan pun terlihat di sekitar Tugu Kujang, Kota Bogor, Rabu (31/1) malam. Sofyansyah/Radar Bogor

RADAR BOGOR, Gerhana bulan total merupakan fenomena langit yang menakjubkan dan jarang terjadi. Nggak heran jika banyak orang yang tertarik untuk mengamati dan memotret keindahan gerhana bulan total.

Namun memotret fenomena alam di malam hari seperti gerhana bulan ini emang nggak semudah memotret pemandangan alam.

Nah, untuk mendapatkan foto gerhana bulan total yang oke, ada beberapa trik yang bisa dilakukan.

Dilansir dari National Geographic, berikut adalah cara memotret gerhana bulan total menurut beberapa fotografer profesional.

1. Memotret dengan kamera profesional

Mark Thiessen, salah satu fotografer di National Geographic, menyarankan agar menggunakan lensa terbesar yang dimiliki dan menambahkan lensa telekonverter.

Biasanya, Theissen memotret bulan untuk Majalah National Geographic dengan menggunakan lensa 600mm dan konverter 2x.

Theissen melakukan perjalanan ke Moab, Utah, di mana lanskap guruk akan memastikan langit tampak cerah. Kemudian, ia menggunakan perangkat lunak GPS yang disebut The Photographer’s Ephemeris untuk mengetahui dengan tepat di mana bulan akan terbit.

Secara teknis, ukuran bulan akan tampak sama dilihat dari mana saja. Namun, melihatnya di dekat cakrawala dengan struktur bangunan, pohon, atau gunung akan membuatnya tampak lebih besar.

Memotret bulan termasuk titik-titik referensi tersebut akan menghasilkan potret yang lebih indah.

“Jangan membuat kesalahan dengan memotret bulan sendirian tanpa referensi apapun,” ujar Bill Ingalls, fotografer senior NASA.

“Sebaliknya, pikirkan bagaimana membuat gambar itu kreatif, itu berarti mengikatnya pada beberapa objek berbasis darat,” imbuhnya.

Kemudian, Theissen nggak menyarankan memotret supermoon dalam cahaya redup yang membutuhkan eksposur yang lama. Ketika melihat bulan purnama, secara teknis bulan adalah siang hari, sehingga memotretnya harus menggunakan eksposur yang sama seperti saat siang hari.

1. Memotret dengan smartphone

Nggak harus menggunakan peralatan foto yang canggih, menggunakan kamera smartphone pun bisa menghasilkan foto gerhana bulan yang indah.

Mulailah dengan memperhatikan bulan beberapa hari sebelum supermoon. Jalurnya nggak akan persis sama, namun senggaknya bisa merencanakan kapan dan di mana harus mengambil potretnya.

Michael Christopher Brown, fotografer National Geographic, menyarankan untuk menggunakan lensa optik saja, bukan zoom digital.

Itu berarti jangan memperbesar sensor ponsel sebelum mengambil foto karena akan mengurangi kualitas foto.

Ambil gambar terlebih dahulu, kemudian perbesar untuk memotong atau memperbesar detailnya.

Letakkan hape pada tripod atau tempat yang kokoh agar ponsel stabil saat mengambil foto.

Brown mengatakan, ketika memotret objek yang sangat jauh, getaran kecil saja bakal mengurangi kualitas foto.

Jika nggak memiliki tripod, manfaatkan benda yang permukaannya datar dan kokoh. Jangan lupa juga untuk mengatur pengaturan waktu agar eksposur stabil.

Editor: Rany P Sinaga
Sumber: National Geographic