25 radar bogor

Setelah Lebaran Isian Rumah Sakit Naik

Ilustrasi penanganan pasien posiitif corona di sebuah rumah sakit.
ILUSTRASI : Penanganan pasien posiitif corona di sebuah rumah sakit.

RADAR BOGOR – Seperti diprediksi sebelumnya sejumlah indikator Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatakan setelah lebaran.

Mulai dari bed occupancy rate (BOR) atau isian rumah sakit, kasus aktif, hingga angka kematiaan. Pemerintah memperkirakan tren kenaikan ini terus meningkat hingga pertengahan Juni depan.

Beragam indikator Covid-19 pasca lebaran itu menjadi pembahasan dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin (24/5).

Usai rapat Kepala BNPB Doni Monardo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Wamenkes Dante Saksono Harbuwono secara bergantian menyampaikan sejumlah hal penting.

Doni diantaranya menjelaskan tentang isian rumah sakit atau BOR. ’’BOR ada kenaikan,’’ katanya. Dia membandingkan pada 18 Mei lalu tingkat keterisian RS tercatat 29,4 persen. Kemudian pada 23 Mei naik menjadi 30,66 persen. Untuk RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet pada 18 Mei lalu tingkat keterisiannya 15,02 persen. Sedangkan pada 24 Mei naik menjadi 21,70 persen.

Selanjutnya, dia menyampaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada 19 Mei tercatat 5,01 persen. Lalu naik menjadi 5,23 persen pada 23 Mei.

Angka kesembuhan turun dari 92,22 persen pada 18 Mei menjadi 91,19 persen pada 23 Mei. Sementara itu angka kematian pernah di posisi terendah 2,7 persen pada 1 April kemudian meningkat menjadi 2,78 persen pada 19 Mei.

’’Pengalaman tahun lalu setelah Idul Fitri ada kenaikan jumlah kasus harian sebesar 93 persen. Dan angka kematian mingguan naik 66 persen,’’ jelasnya.

Meskipun begitu, dari indikator yang disebutkan tadi, Doni mengatakan tren kenaikan saat ini masih relatif kecil dibandingkan tahun lalu. Tetapi dia menegaskan Satgas Covid-19 tidak boleh lengah dan tetap harus waspada. Protokol kesehatan tetap harus ditegakkan dan tidak boleh kendor.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, masyrakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Diantaranya adalah menggunakan masker.

Dia lantas mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat menggunakan masker. Paling tinggi ada di Provinsi Bali dengan tingkat kepatuhan menggunakan masker sebesar 88,89 persen.

Kemudian disusul Provinsi Jawa Timur sebesar 87 persen. Sementara itu untuk DKI Jakarta tingkat kepatuhan menggunakan masker hanya 65 persen.

’’(DKI Jakarta, Red) perlu ditingkatkan,’’ jelasnya. Tingkat kedisiplinan menggunakan masker yang rendah lainnya ada di Riau (67 persen) dan Sumatera Utara (62,76 persen).

Sementara itu di Jawa Barat (73 persen), Jawa Tengah (75 persen), dan Kepulauan Riau (70 persen). Politisi Partai Golkar itu mengatakan rendahnya kedisiplinan menggunakan masker berkolerasi pada jumlah kasus positif yang tinggi.

Airlangga juga menjelaskan sejumlah arahan Presiden Joko Widodo. Diantaranya adalah kegiatan perkapalan dan pelabuhan diprioritaskan untuk vaksinasi.

Ini disebabkan adanya klaster anak buah kapal (ABK) di Cilacap yang positif tetapi sekarang sudah sembuh. Sebelumnya dilaporkan ada 14 orang ABK yang dinyatakan positif Covid-19 varian B1617 atau varian India.

Selain itu, Airlangga mengatakan, khusus untuk kapal atau kargo yang pernah atau berasal dari India supaya dilakukan isolasi selama 14 hari. Baik itu ABK maupun barang atau kargo.

Wamenkes Dante menyebutkan beberapa variabel kasus Covid-19 memang mengalami peningkatan setelah lebaran. Diantara penyebabnya adalah terjadinya mobilitas penduduk. Dia memperkirakan mobilitas penduduk akan mencapai puncaknya pada minggu-minggu ini. Selama empat hari terakhir kasus baru Covid-19 di Indonesia naik sehingga di atas 5.000an kasus setiap harinya.

Faktor lainnya adalah adanya mutasi baru Covid-19 atau varian of concern di Indonesia. Mutasi baru itu adalah varian India, Afrika, dan Inggris. Semuanya sudah ada di Indonesia. Jumlah keseluruhan kasus Covid-19 mutasi impor tersebut ada 54 kasus. Perinciannya adalah 35 kasus migran atau datang dari luar Indonesia. Sisanya 19 kasus varian mutasi yang berasal dari penularan di Indonesia.

Untuk itu Dante mengatakan keseimbangan antara protokol kesehatan dengan kebijakan ekonomi perlu dilakukan. Vaksinasi akan tetap dijalankan. Dari saat ini sekitar 500 ribu suntikan setiap hari, ditargetkan bisa naik menjadi sejuta suntikan tiap harinya.

Target ini diantaranya diwujudkan dengan penyederhanaan proses pendaftaran vaksinasi.

’’Dari sekarang empat meja menjadi dua meja,’’ tuturnya.

Kemudian didukung dengan adanya vaksin gotong royong. Lalu juga ada kegiatan vaksinasi masyarakat umum di daerah rawan penularan Covid-19. (wan/tau/mia)