25 radar bogor

Kebocoran Data Pribadi, Kominfo: Tidak Mencapai Jutaan

Ilustrasi perlindungan data pribadi
Ilustradi Perlindungan Data Pribadi
Ilustrasi. Kebocoran Data Pribadi, Kominfo: Tidak Mencapai Jutaan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Maraknya kebocoran jutaan data pribadi di jagad maya membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bergerak cepat menelusuri kasus tersebut.

Jubir Kemkominfo Dedy Permadi mengatakan jumlah data pribadi yang bocor bukanlah dalam bilangan jutaan melainkan 100.002 data pribadi.

“Jadi bukan 1 juta data tapi 100.002 data pribadi,” kata Dedy di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Dedy menuturkan dalam proses investigasi ditemukan bahwa data tersebut berasal dari instansi jaminan kesehatan yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“100.002 data pribadi ini diduga kuat berasal dari data BPJS Kesehatan,” tutur Dedy.

Dedy menyampaikan dalam proses penuntasan kasus ini, Kominfo akan memanggil pihak BPJS Kesehatan hari ini (Jumat, 21/5/2021) untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.

“Pada hari ini Kementerian Kominfo akan memanggil Direksi BPJS Kesehatan untuk menyamapaikan penjelasan terkait dengan dugaan kebocoran data ini,” ujar Dedy.

Dedy menyebut ada 4 jenis data yang terkonfirmasi dan menjadi alasan terkait dugaan kebocoran data dari BPJS Kesehatan.Pertama data NoKa atau Nomor Kartu yang itu adalah data identik dengan data nomor kartu peserta BPJS Kesehatan, yang kedua yang teridentifikasi juga adalah Kode Kantor yang diduga adalah kode kantor BPJS Kesehatan, yang ketiga adalah data keluarga dan data tanggungan jaminan kesehatan yang itu juga identik dengan data yang dimiliki peserta BPJS Kesehatan, yang keempat adalah status pembayaran jaminan yang juga identik dengan data BPJS Kesehatan.

Sebelumnya, informasi menyoal kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia ditemukan via unggahan tangkapan layar atau screenshot di platform Twitter, menyebut data yang mengalami kebocoran dan telah dijual tersebut termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal.

Data penduduk Indonesia yang bocor tersebut meliputi nomor identitas kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya, meski data itu disebutkan tidak termasuk password.

Nama BPJS dicetuskan oleh sejumlah pakar dan perusahaan keamanan siber, yang merupakan kesimpulan sementara dari hasil penelusuran yang dilakukannya.

Meskipun demikian, pakar keamanan itu menyebut masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya.

Data yang diklaim milik 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual di sebuah forum online bernama Raid Forums. Ratusan juta data tersebut dijual oleh seorang anggota forum dengan akun “Kotz”.

Salah seorang pengguna Twitter dengan handle @Br_AM coba menghubungi sang penjual dan menanyakan, dari mana data tersebut diperoleh. Dalam tangkapan layar percakapan @Br_AM dan penjual, diklaim bahwa dataset tersebut diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id.

Editor: Rany P Sinaga
Sumber: RRI