25 radar bogor

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar Kecam Agresi Israel

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar, Ricky Kurniawan
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar, Ricky Kurniawan

BOGOR-RADAR BOGOR, Kekejaman tentara zionis Israel terhadap warga Palestina tak hanya memantik emosi umat Islam.

Pada Selasa (18/5) 18 organisasi buruh di Jawa Barat menyuarakan kecaman terhadap serangkaian pelanggaran kemanusiaan terhadap masyarakat Palestina oleh Israel, dengan cara unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Barat untuk mengecam kekejaman itu.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat, Ricky Kurniawan turut mendukung aksi massa ini. Terlebih dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa yang harus dihapuskan dimuka bumi ini.

“Saya tegaskan dan menentang keras agresi militer Israel ke Palestina ini karena ini bentuk penjajahan. Warga Palestina berhak atas kemerdekaannya,” kata Ricky Kurniawan.

Menurut dia, persoalan Palestina bukan hanya mengenai agama dan perebutan wilayah semata, jauh dari itu sudah menyinggung persaudaraan antar umat Islam serta kemanusiaan di tanah kelahiran para nabi tersebut.

“Israel telah mengekang kebebasan dan hak hidup serta hak berbicara bangsa Palestina. Bahkan, untuk mencapai tujuannya, Israel tidak segan-segan melakukan tindak kekerasan dan membunuh para wanita dan anak-anak Palestina yang tidak berdosa dengan cara-cara yang sangat kejam dan sadistis yang benar-benar tidak sesuai sedikit pun dengan nilai keadilan dan kemanusiaan,’’ tegas wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor ini.

Lebih jauh Ricky menjelaskan para pendiri bangsa Indonesia sangat ingin dan menginginkan adanya satu dunia yang aman, tenteram, dan damai. Makanya, Indonesia telah menegaskan politik luar negerinya adalah politik bebas aktif.

Artinya, tidak mau dikendalikan dan dipaksa-paksa oleh bangsa dan negara lain dan Indonesua juga tidak boleh terikat dengan blok yang ada.

“Para pendiri bangsa kita telah melihat bahwa yang namanya penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan, makanya kita tak boleh membiarkan Isreal mencaplok dan menjajah Palestina,” tegasnya.

Tak heran bila Indonesia tidak bisa mengakui dan tidak mau membangun hubungan diplomatik dengan Israel, karena Israel jelas-jelas secara mata telanjang telah mencaplok dan menjajah tanah dan wilayah yang menjadi milik dari bangsa Palestina.

Makanya, kalau ada orang yang menganjurkan agar kita tidak perlu peduli terhadap nasib rakyat Palestina yang dijajah dan dibantai oleh Israel secara semena-mena, pandangan yang seperti itu jelas-jelas tidak sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, yakni Pancasila, sila kedua, yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab. (*)

Editor: Rany P Sinaga