25 radar bogor

982 Jiwa Terdampak Banjir Bandang Cigudeg

Warga korban banjir bandang yang terjadi di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Septi/Radar Bogor
Warga korban banjir bandang yang terjadi di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Septi/Radar Bogor

CIGUDEG-RADAR BOGOR, Sebanyak 267 kepala keluarga (KK) dengan 982 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Desa tersebut merupakan salah satu dari empat desa terdampak bencana alam pada Senin (17/5/2021).

Data BPBD Kabupaten Bogor merincikan, dari 982 jiwa itu, berada di Kampung Kedaung;
– RT 01/15 (14 KK 55 jiwa, 5 balita)
– RT 02/15 (59 KK 177 Jiwa)
– RT 03/15 (59 KK 167 Jiwa)
– RT 04/15 (50 KK 160 Jiwa)
– RT 02/14 (41 KK 123 Jiwa)
– RT 03/14 (10 KK 35 Jiwa)

Sebanyak 2 rumah rusak berat, 6 rusak sedang dan 8 rusak ringan. Sementara total 212 rumah ikut terdampak banjir bandang meskipun tidak mengalami kerusakan berarti.

Menurut Sekretaris Dinas BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo, bencana ini disebabkan oleh intensitas yang cukup lama, mengakibatkan aliran kali Cidangder meluap sehingga membuat tanggulan jebol sepanjang kurang lebih 5,5 meter.

Sementara ketinggian air mencapai 150 cm sehingga menerjang pemukiman warga. “Untuk saat ini kondisi rumah masih kotor dan belum dibersihkan dikarnakan banyak lumpur yang masuk ke dalam rumah. Butuh penanganan lebih lanjut dari pihak yang lebih berwenang,” jelasnya.

Sementara itu, tiga desa yang diterjang banjir bandang diantaranya, Desa Cintamanik, Desa Banyuwangi dan Desa Tegal Lega. Menurut Kepala Desa Rengasjajar Rusli, sebanyak dua dusun di Kampung Kadaung paling parah terdampak bencana tersebut.

Meskipun begitu, dirinya bersyukur tidak ada korban jiwa. Namun beberapa rumah rata dengan tanah dan barang berharga warganya hilang.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” tutur di lokasi bencana.

Nantinya, Pemdes Rengasjajar bakal membangun beberapa titik tanggul tanggul untuk meminimalisir terjadinya banjir di kemudian hari. “Melalui anggaran DD 2021, dua titik bendungan, kita kordinasi dulu dengan pihak terkait,” jelasnya.

Camung (30), salah satu korban mengatakan, rumahnya yang berada di sisi Kali Cidangder hanyut tergerus banjir. Nahas, dirinya dan keluarga tidak sempat mengamankan barang berharga.

Dia berharap, bantuan segera datang dari pemerintah. “Kerugian tidak terhitung, barang berharga terbawa air, rumah juga rata dengan tanah, saya berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan,” harapnya.(cok)

Reporter: Septi Nulawam Harahap
Editor: Alpin