25 radar bogor

Herryanti Nurhardja, Lansia Tangguh Taklukkan Rute Perdana Sunday Walking

Herryanti Nurhardja

RADAR BOGOR – Perjalanan menapaki jalur-jalur terjal nan landai kembali dimulai. Para personel Sunday Walking mengawali aktivitasnya setelah libur selama Ramadan dari Cijeruk, Bogor, Minggu (16/5).

Rute yang diambil terbilang sudah cukup familiar bagi keluarga Sunday Walking. Pasalnya, titik start di Cijeruk itu merupakan tempat yang sama dari beberapa kesempatan melakoni Sunday Walking. Hanya jalurnya yang dibuat berbeda dengan tujuan yang selalu berganti.

Aktivitas perdana di Cijeruk itu menjadi pembuka rutinitas mingguan setelah vakum Ramadan. Untuk itu, beberapa  personel menyarankan agar rute yang diambil tidak menguras banyak tenaga. Selama ini, otot-otot kaki mereka ‘libur’ sebulan dan belum dilatih untuk perjalanan berkilo-kilometer lagi.

“Teman-teman selesai puasa dan empat minggu tidak excercise. Sekalian buat pelemasan otot dulu kali ini,” ungkap salah satu peserta, Anwar.

Suasana Sunday Walking tetap ramai dengan peserta lintas usia. Beberapa orang tidak bisa berpartisipasi. Meski begitu, jumlah peserta tetap membengkak dengan kehadiran para personel baru. Mereka tampak penasaran dengan rasa petualangan di alam terbuka itu. Mulai dari anak-anak, hingga lanjut usia (lansia).

Istimewanya, ada salah satu peserta baru yang usianya menyentuh angka 69 tahun. Ialah Herryanti Nurhardja, yang juga pertama kalinya berpartisipasi dalam jalan-jalan pagi itu.

Rute sejauh berkilo-kilometer tetap ditempuhnya sampai tuntas. Tak ada kata menyerah selama perjalanan menaklukkan medan-medan berat tersebut.

“Udah biasa jalan sama teman-teman. Ini juga rutenya datar (tidak terlalu menanjak),” ucapnya di sela-sela perjalanan.

Meski hanya berbekal tongkat kayu kecil, ia bisa menyelesaikan tantangan perdananya menyusuri kaki Gunung Halimun Salak. Tak heran, para peserta cukup kagum dengan semangat menggebu-gebu yang ditunjukkan perempuan lansia itu.

Perjalanan kali ini tidak menguras banyak waktu. Jarak yang dipilih Sunday Walking kali ini terbilang dekat. Meski begitu, medan yang diselipkan tetap melintasi pepohonan layaknya hutan belantara.

Para peserta harus berhadapan dengan semak, dedaunan, pepohonan, dan permukaan tanah yang landai. Tetap saja, langkah harus dijaga.

Butuh waktu sekira empat jam waktu untuk bisa bolak-balik titik start-finis. Finis berakhir di sebuah curug kecil.

Para peserta sekaligus mengobati kelelahannya dengan beristirahat dan sedikit berbasah-basahan. Setelahnya, rute berbalik ke titik start untuk mengisi perut yang kosong.

“Salut sama peserta baru (Oma Herryanti) karena dia mampu menyelesaikan rute sampai terakhir, sampai selesai. Itu sudah luar biasa meskipun jalur kali ini agak santai. Ternyata, pamor Sunday Walking tetap mampu mengundang partisipasi banyak peserta baru,” tandas peserta lainnya, Ridwan.

Hal yang sama ditunjukkan pentolan Sunday Walking lainnya, Hazairin Sitepu. Sembari bercanda, ia menghadiahkan bunga bagi peserta lansia tersebut karena berhasil menuntaskan rute sampai selesai.

Aksi itu pun disambut dengan gelak tawa para personel Sunday Walking yang tengah bersantai selepas makan siang. Hal itu sekaligus menunjukkan suasana Sunday Walking yang penuh dengan kekeluargaan. (mam/c)