25 radar bogor

Jika Covid-19 Melonjak Usai Lebaran, Ini Skenario Terburuk yang Disiapkan Menkes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mempelajari tren kenaikan kasus yang biasanya terjadi pasca libur panjang. Berdasar itu, mengantisipasi lonjakan kasus akibat libur Lebaran, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bersiap melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan mendata seluruh kapasitas tempat tidur di seluruh faskes di Indonesia.

Pendataan farmasi dan alat kesehatan serta melakukan pendampingan ketat pada daerah yang terindikasi terjadi tren kenaikan kasus. Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan dirinya sudah menyiapkan segala skenario untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Dia berharap hal itu tak akan terjadi.

“Lebaran sudah dekat. Tugas kami adalah mempersiapkan kondisi terburuk, saya merasa dan berharap Insya Allah ini tidak terjadi, tetapi kalaupun terjadi peningkatan penularan kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget. Sejak Januari yang penting diantisipasi adalah kesediaan tempat tidur RS, kesiapan obat-obatan dan fasilitas lainnya yakni oksigen,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi Kemenkes, Senin (10/5).

Secara keseluruhan, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 390 ribu unit, yang mana 70 ribu di antaranya digunakan untuk pelayanan Covid-19. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 sekitar 23 ribuan.

Sementara untuk ruang ICU, secara nasional ada sekitar 22 ribu, yang diperuntukkan untuk Covid-19 sebanyak 7.500 unit. Dengan tingkat keterisian ICU sekitar 2.500. “Kapasitas RS dan ICU yang kita miliki, itu masih 3 kali lebih besar dibandingkan yang kita dedikasikan untuk Covid-19,” katanya.

Dari kalkulasi ini, Menkes memperkirakan masih ada ketersediaan tempat tidur hingga 2 kali lipat untuk mengantisi apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus Covid-19 terutama pasca libur Lebaran 2021. Juga apabila terdapat kekurangan permintaan tempat tidur maupun ICU, pihaknya siap melakukan relaksasi dengan mengonversi RS menjadi RS khusus Covid-19.

“Sejumlah persiapan telah kita lakukan, saya berdoa persiapan itu tidak terpakai dan tetap kosong, tapi kalau ada setidaknya kita sudah melakukan persiapan,” kata Menkes.

Selain persiapan ketersediaan tempat tidur RS secara nasional, Kementerian Kesehatan juga melakukan monitoring terhadap kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 di seluruh daerah terutama daerah yang mengalami kenaikan kasus signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Menkes meminta kepada seluruh kepala daerah untuk turut melakukan langkah antisipasi sekaligus pencegahan agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi pasca libur panjang Lebaran.

Adapun 8 daerah yang mengindikasikan peningkatan keterisian ruang perawatan dan ruang ICU khusus Covid-19 diantaranya Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Lampung dan Nusa Tenggara Timur. Beberapa provinsi jauh lebih tinggi kasusnya.

“Ini yang harus menjadi perhatian kami Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota tolong ini dijaga,” kata Menkes.

Di samping aktif melakukan pendataan kapasitas RS, Kemenkes saat ini juga berupaya keras untuk menjaga ketersediaan obat-obatan serta oksigen di seluruh tanah air agar tidak terjadi kekosongan. Kalaupun ada kekurangan, pihaknya mengimbau kepada daerah untuk dapat menyampaikannya ke Kemenkes agar bisa segera diupayakan untuk dipenuhi.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin