25 radar bogor

Proyek Sekolah Atap di Kota Bogor Dilanjutkan Tahun Ini

Hanafi soal antisipasi hepatitis misterius
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi menjelaskan soal antisipasi hepatitis misterius.
Hanafi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi

RADAR BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, bakal melanjutkan pembangunan sekolah satu atap di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Usai menyelesaikan pembangunan tahap pertama, maka tahun ini akan dimulai pembangunan fisik berupa pembangunan ruang kelas.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, Pemkot Bogor masih menunggu perhitungan ulang bahan bangunan pada pembangunan tahap dua yang dilakukan politeknik Bandung.

“Agar ada konsistensi antara pondasi dan pembangunan berikutnya,” ucap Hanafi, Minggu (9/5/2021).

Untuk anggaran yang disiapkan, ia menyebut Pemkot menganggarkan sebesar Rp11 miliar dan ditargetkan selesai dalam enam hingga tujuh bulan.

Setelah perhitungan selesai, maka masuk lelang untuk dilanjutkan pengerjaan fisiknya. Sejauh ini, kata dia, semua konstruksi sudah baik dan bangunan ini akan menjadi salah satu sekolah terbaik di Kota Bogor.

“Saya sudah cek, semuanya bagus dan diharapkan ini bisa menjadi salah satu solusi bagi masalah kekurangan sekolah di Kota Bogor,” ungkapnya.

Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jaenal Mutaqien mengatakan, jumlah sekolah antara SD, SMP dan SMA di Kota Bogor msih belum ideal. Bahkan tak sedikit masyarakat Kota Bogor tidak bisa masuk ke sekolah negeri karena jumlahnya yang terbatas, terlebih dengan adanya sistem zonasi.

“Dalam reses dan sidak saya selama ini, banyak anak-anak yang tidak bisa mendapatkan sekolah negeri karena sistem zonasi dan jumlah sekolah yang tidak sesuai,” ucapnya.

Pria yang kerap disapa JM itu mengaku, dalam Musrenbang selalu mendorong agar Pemkot Bogor membangun sekolah satu atap, terutama di wilayah Kecamatan Bogor Timur, tepatnya di Kelurahan Wangun dan Katulampa.

“Saya sampaikan juga ke Kadisdik bahwa Bogor Timur kekurangan sekolah negeri dan kita harus memaksimalkan semua aset Pemkot Bogor,” ujar JM.

Sebagai kordinator dari Komisi IV DPRD Kota Bogor, JM pun mengaku di dalam masa sidang ke III tahun ini, ia akan memfokuskan komisi IV agar bisa menyelesaikan masalah ini.

Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengakui jumlah sekolah negeri di Kota Bogor belum bisa menampung semua siswa Kota Bogor.

Sehingga, ia mengaku sudah memerintahkan Bappeda untuk membuat kajian dan menghitung ratio, tidak hanya sekolah, tetapi juga pasar, sarana kesehatan, fasilitas penunjang, infrastuktur dan lain-lainnya.

“Untuk betul-betul dihitung sesuai dengan jumlah penduduk dan keseimbangan jumlah penduduk dan fasilitas pasar dan lain-lain di Kota Bogor,” katanya.

Untuk diketahui anggaran yang disapkan untuk pembangunan tahap kedua ini, sebesar Rp11 miliar. Namun, jika ditotal secara keseluruhan, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp26 miliar, dengan target pengerjaan hingga 2023.(ded/c)