25 radar bogor

Minimnya Interaksi Jadi Hambatan Emosional Guru-Murid

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)
Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemerintah mendorong satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Hal ini dilakukan untuk memberikan opsi pembelajaran bagi orang tua dan anak di masa pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Jumeri menyampaikan bahwa terdapat kondisi yang tidak ideal di masa pandemi ini. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah adanya learning loss.

Kemudian adanya jurang mutu antara orang mampu dan tidak mampu serta kota dan desa. Pasalnya, Indonesia sendiri memiliki keanekaragaman sosial yang tidak bisa disamaratakan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Jumeri juga mengungkapkan psikologis anak didik yang menurun drastis di masa pandemi. Lalu, proses transfer keteladanan dari guru ke murid menjadi berkurang.

“Permasalahan siswa tidak terdeteksi, pada umumnya dalam situasi normal apabila seorang anak punya masalah di rumah, itu bisa terdeteksi sehingga permasalahan bisa teratasi, ini tidak terjadi,” jelas dia dalam webinar, Kamis (6/5/2021).

Minimnya interaksi antara guru dan murid menjadi faktor yang serius. Oleh karenanya PTM terbatas terus didorong. “Hanya sekolah dengan kesiapan prima untuk protokol kesehatan dan pembuatan Satgas (Covid-19) baru boleh buka opsi tatap muka,” tegasnya. (*)

Sumber: jawapos.com
Editor: Lucky